JAKARTA. Di kala pasar surat utang koreksi, manajer investasi berlomba-lomba menggemukkan porsi Surat Utang Negara (SUN) dalam racikan produk reksadana mereka. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, per 11 September, akumulasi SUN di reksadana tercatat Rp 60,01 triliun. Angka tersebut melambung 31,05% ketimbang pencapaian akhir tahun 2014 sebesar Rp 45,79 triliun. Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra menilai, kenaikan tersebut disebabkan oleh tertekannya pasar surat utang. Momentum turunnya harga SUN yang mendongrak yield pun dimanfaatkan para manajer investasi untuk menambah kepemilikan.
Akumulasi SUN di reksadana terbang 31,05%
JAKARTA. Di kala pasar surat utang koreksi, manajer investasi berlomba-lomba menggemukkan porsi Surat Utang Negara (SUN) dalam racikan produk reksadana mereka. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, per 11 September, akumulasi SUN di reksadana tercatat Rp 60,01 triliun. Angka tersebut melambung 31,05% ketimbang pencapaian akhir tahun 2014 sebesar Rp 45,79 triliun. Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra menilai, kenaikan tersebut disebabkan oleh tertekannya pasar surat utang. Momentum turunnya harga SUN yang mendongrak yield pun dimanfaatkan para manajer investasi untuk menambah kepemilikan.