JAKARTA. Beberapa waktu lalu, netizen ramai menyebar petisi yang meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Kepala Bareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso. Petisi di situs change.org yang berjudul "Copot Kabareskrim Budi Waseso" itu dibuat oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti. Kini, muncul petisi tandingan di situs yang sama. Petisi dengan judul "
Tolak Pencopotan Semena-mena Budi Waseso" itu dibuat oleh Koordinator Komite Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi Haris Pratama sejak Rabu (22/7). Menariknya, petisi itu ikut di-
share oleh akun Facebook Divisi Humas Mabes Polri. Tanpa sungkan, akun itu juga meminta netizen ikut menandatangani petisi.
Awalnya, akun Divisi Humas Mabes Polri men-share petisi itu dengan tulisan pengantar dengan gaya bahasa komando, "Tolong isi Petisi ini sekarang juga: Tolak pencopotan semena mena Budi Waseso". Netizen pun kemudian ramai memberikan komentar. Namun, bukan dukungan untuk Budi Waseso, netizen malah ramai memberikan komentar yang meminta pria yang akrab disapa Buwas itu untuk dicopot. Hingga Sabtu (25/7) sekitar pukul 16.00, setidaknya ada 102 komentar, yang sebagian komentarnya menulis kata "Copot". "klik LINKnya isi Vote COPOOOOTTT,"tulis pemilik akun Puji Setyono. Namun,
post itu kemudian dihapus oleh Divisi Humas Mabes Polri. Meski begitu, akun itu kembali men-
share petisi sama yang menolak pencopotan Budi Waseso. Kali ini, disertai tulisan pengantar yang berbeda. "
INFO. Mitra Humas,berikut tercantum petisi dari para mahasiswa yang mendukung gerakan anti asal copot jabatan dalam Polri. Seturut statement Kapolri,bahwa "Polri bukan LSM yang bisa asal copot jabatan".Ada hirearkhi dan pencapaian tertentu untuk menjabat dalam Polri," tulis akun Divisi Humas Mabes Polri. Namun, sebagian besar netizen tetap memberikan komentar yang meminta Kabareskrim Budi Waseso untuk dicopot. Misalnya saja akun Habieby Jeffmovic yang menulis "
100% Dukung BUWAS dicopot". Kemudian, ada juga yang mempertanyakan pembuat petisi. Seperti akun Fathonie Ab yang menulis, "
baru denger ada Organisasi mahasiswa KAMERAD..." Selain itu, ada juga yang mempertanyakan alasan Divisi Humas Mabes Polri men-
share petisi itu. Misalnya akun Roy Kuntjoro yang menulis "
Mustinya divisi Humas gag memihak.." Hingga Sabtu (25/7) sore, sekitar pukul 17.17, petisi "Tolak Pencopotan Semena-mena Budi Waseso" baru ditandatangani oleh 85 pendukung dalam waktu tiga hari. Sedangkan petisi "Copot Kabareskrim Budi Waseso", hingga kini sudah ditandatangani oleh 17.758 pendukung dalam waktu satu pekan. Dalam prolognya, petisi yang meminta pencopotan Budi Waseso menilai gerakan antikorupsi tengah dilemahkan sejak Komjen Budi Waseso dilantik sebagai Kabareskrim. Setidaknya, ada 49 orang yang melawan praktik korupsi lalu dilaporkan ke kepolisian dalam berbagai tuduhan. Meski begitu, Budi Waseso santai menanggapi petisi pencopotan dirinya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. "
Slow saja kalau saya. Saya ini menjalankan amanah undang-undang dan konstitusi," ujar Budi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/7). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie