Al-Amin gencar pasarkan asuransi badal haji



JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Al-Amin Syariah terus melakukan inovasi produk-produk asuransi jiwa tradisional. Setelah memutuskan menunda menerbitkan produk asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink, perusahaan asuransi jiwa murni syariah ini gencar memasarkan Al-Amin Badal Arafah atau produk asuransi jiwa yang menjamin nasabah dalam melaksanakan ibadah haji.

Kabar baiknya, meski baru diluncurkan setahun silam, badal haji mendadak jadi primadona. Bahkan, telah berkontribusi 10% - 15% terhadap total pendapatan premi perseroan. “Badal haji diminati oleh masyarakat, terutama di kantong-kantong wilayah yang mayoritas berpenduduk muslim, seperti Jawa Timur,” ujar Ronny Abril, Direktur Operasional Al-Amin, Rabu (3/9).

Badal haji merupakan produk perlindungan jiwa yang menjamin risiko kegagalan keberangkatan haji nasabah yang disebabkan kematian, kecelakaan diri atau cacat. Produk ini memungkinkan nasabah menunaikan kewajibannya ketika terjadi risiko, yakni dengan menyewa orang untuk menunaikan kewajiban haji atau bisa juga dilakukan oleh ahli warisnya.


Produk yang telah memperoleh restu dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini dipasarkan melalui agen, bancassurance, korporat dan pesantren-pesantren. Al-Amin juga telah bekerja sama dengan lebih dari 100 agen perjalanan (travel haji dan umrah) untuk pelaksanaan badal haji.

“Sejak diluncurkan tahun 2013 lalu, asuransi badal haji ini sangat diminati masyarakat. Manfaat produk ini, selain perlindungan jiwa, kepastian untuk mewujudkan niat suci beribadah haji. Produk ini menjadi primadona dan telah berkontribusi 10% - 15% sampai saat ini,” terang dia.

Sampai pertengahan tahun ini saja, Al-Amin tercatat mengantongi premi sebesar Rp 200 miliar. Hingga akhir tahun nanti, perseroan menargetkan meraup pertumbuhan 50% atau menjadi Rp 450 miliar. Pada periode yang sama, laba Al-Amin mencapai 60% dari target yang dipatok Rp 33 miliar – Rp 35 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan