Al Ijarah Berniat Rights Issue di 2010



JAKARTA. PT Al Ijarah Sharia Finance (ALIF) bersiap menambah modal di tahun 2010 ini. Perusahaan pembiayaan itu sudah menimbang berbagai opsi pendanaan. Di antaranya adalah melalui penerbitan saham baru alias rights issue dan obligasi syariah (sukuk).

Direktur Utama Al Ijarah, Herbudhi S. Tomo, bilang, rencananya, rights issue berlangsung semester pertama 2010. " Nilai rights issue ditargetkan Rp 100 miliar, dan saat ini, rencana rights issue baru tahap persiapan laporan akuntan publik," kata Herbudhi, akhir Desember 2009.

Pemegang saham Al Ijarah terkini, Boubyan Kuwait, Alpha Lease and Finance Holding BSC, dan Bank Muamalat, mendapat prioritas untuk membeli saham baru. Ketiga lembaga keuangan syariah itu, memiliki saham Al Ijarah dengan persentase sama.


Jika rencana rights issue senilai Rp 100 miliar itu berjalan mulus, modal Al Ijarah akan naik menjadi Rp 205 miliar. Kini modal ALIF tercatat sebesar Rp 105 miliar.

Agenda penerbitan sukuk, direncanakan berlangsung pada semester kedua tahun ini. Al Ijarah mengincar penerbitan sukuk berkisar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar. "Pendanaan dari perbankan sangat terbatas. Karena itu, kami akan menerbitkan sukuk biar lebih leluasa mencari tambahan modal," tambahnya.

Dia menuturkan, rencana penambahan modal itu untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan. Di semester dua 2010, misalnya, Al Ijarah akan masuk ke pasar ritel pembiayaan. "Modalnya sangat besar," kata Herbudhi.

Namun, Herbudhi masih enggan menyebut target pembiayaan baru di tahun 2010. "Kami belum bisa mengungkapkan karena kami masih merancang anggaran pembiayaan," ujar dia.

Untuk mendukung kinerja tahun ini, Al Ijarah berniat membuka kantor cabang pertamanya di Surabaya, Jawa Timur. "Rencana ini akan kami bahas dulu dengan pemegang saham," tambahnya.

Sekadar catatan, tahun 2009, ALIF menetapkan target pembiayaannya Rp 140 miliar. Hingga September tahun lalu, pembiayaan yang dikucurkan ALIF mencapai Rp 115 miliar.

Untuk memuluskan target di 2009, ALIF mendapat pendanaan dari sejumlah bank. Di antaranya, Bank Bukopin Syariah dan CIMB Niaga Syariah. "Masih ada satu bank lagi yang sudah siap menjadi mitra kami, yakni Bank Syariah Mandiri," kata Herbudhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar