Al Ijarah mencoba peruntungan di properti & UMKM



JAKARTA. Lesunya bisnis pembiayaan kendaraan bermotor membuat PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif)  menyiapkan strategi baru. Multifinance syariah ini mencoba ekspansi pembiayaan ke sektor properti  melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR). Tak hanya itu, Alif juga akan memperbesar pasar pembiayaan usaha mikro dan kecil menengah (UMKM).

"Kami memulai produk KPR dengan strategi prudent, yaitu produk yang melengkapi produk sebelumnya. Fokus pada existing customer serta menyasar segmen yang tidak berhadapan langsung dengan segmen KPR mitra bank kami," ungkap Direktur Sales & Marketing Alif, Arief Indra Nurhari, Kamis (27/8). Dia berharap, dua tahun ke depan, kontribusi KPR Alif sebesar 3%-5% dari pembiayaan.

Arief menambahkan, Alif juga akan memperluas pasar pembiayaan UMKM dengan menyasar pada bisnis kreativitas anak muda. Presiden Direktur Ali Ijarah, Iman Pribadi mengatakan, saat ini Alif telah melayani pembiayaan UMKM dengan  nilai Rp 500 juta hingga Rp 3 miliar.


Ke depan, nilai pembiayaan akan diturunkan dari Rp 500 juta menjadi Rp 50 juta. Selain itu, segmen pembiayaan juga diperluas menjadi lima hingga delapan segmen, terutama yang tidak tergantung komoditas, seperti perdagangan di pasar modern. "Di situ ada ruko-ruko kecil. Kemudian pembiayaan furnitur juga kami mulai," imbuh Iman.

Alif juga sudah melakukan literasi ke kampus terkemuka. "Kreativitas anak muda itu sering terkendala modal. Mereka biasanya butuh pendanaan Rp 50 juta hingga Rp 100 juta," ujar Iman. Dia berharap, kontribusi pembiayaan UMKM Alif bisa meningkat hingga 20%-25% di tahun depan dari posisi saat ini sebesar 10%.

Meski melakukan ekspansi pembiayaan, Alif telah mengantisipasi dampaknya pada kualitas aktiva. Iman bilang , phaknya terus memperbaiki kualitas aktiva. Semester I-2015, tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) ritel sebesar 4,1% dan akhir tahun bisa menjadi 2,5%-3%.

Saat ini, Alif juga tengah gencar mencari pendanaan baru. Direktur Keuangan Alif Finance, Iman Budi Utama mengatakan, pada semester I-2015, Alif telah mendapat pendanaan dari bank syariah, termasuk dari Bank Muamalat senilai Rp 300 miliar.

Hingga akhir tahun, Alif berharap mendapat tambahan dana Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. Caranya dengan merilis surat utang jangka menengah dan rights issue. Alif berencana merilis 125 juta saham baru di kuartal III-2015 dengan target Rp 125 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri