QATAR. Media internasional, Al Jazeera, harus menghadapi kenyataan pahit atas bisnisnya yang semakin melempem. Terkait hal itu, Al Jazeera berencana melakukan pemangkasan pekerja besar-besaran dalam waktu dekat. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan pada Senin (28/3), ada sekitar 500 karyawan yang akan dirumahkan. PHK karyawan ini merupakan hasil dari pemangkasan anggaran oleh pemilik Al Jazeera, Qatar, yang terkait erat dengan anjloknya harga minyak dunia. Seperti yang diketahui, perekonomian negara yang terletak di kawasan Timur Tengah ini sangat tergantung pada pendapatan minyak dan gas.
Al Jazeera dengan beragam channel saat ini mempekerjakan sekitar 3.500 orang. Pada awal tahun ini, Al Jazeera memutuskan untuk menutup channel bahasa Inggris mereka di Amerika Serikat, Al Jazeera America. Sekitar 700 lapangan kerja akan dipangkas saat channel tersebut dicabut pada 12 April mendatang. Nah, pengumuman PHK 500 karyawan diumumkan pada Minggu (27/3) kemarin. Itu artinya, sudah hampir sepertiga karyawan Al Jazeera baik jurnalis, insinyur, dan staf lainnya akan dirumahkan pada tahun ini.