Alam Sutera (ASRI) Optimistis Menatap 2023, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID -

 JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berpandangan positif pasar properti masih bertumbuh di tahun depan. Ini didorong strategi dan rencana perseroan meluncurkan produk-produk terjangkau.

Sekretaris Perusahaan ASRI Tony Rudianto mengatakan bahwa rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang selalu diperlukan. "Kami berpendapat di tengah sentimen negatif di pasar, kami tetap optimistis sektor properti dapat tetap bertumbuh," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/12).


Selain itu, dari sisi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Tony menyebutkan sejauh ini bank-bank yang bekerja sama dengan perseroan masih supportif dalam memberikan suku bunga KPR yang cukup terjangkau.

Baca Juga: Alam Sutera (ASRI) Buyback Global Bond, Moody's Malah Merevisi Prospek Jadi Negatif

Ia mencontohkan PT Bank Mandiri Tbk menawarkan suku bunga KPR fixed 1 tahun sebesar 2,24% minimal 5 tahun, lalu Bank BCA menawarkan suku bunga KPR fixed 3 tahun sebesar 3,85% minimal 10 tahun.

Tony juga mengatakan, guna menjaga pertumbuhan kinerja pihaknya telah menyiapkan strategi. Salah satunya dengan meluncurkan produk-produk dengan harga terjangkau.

Tony mencontohkan, tahun ini perseroan telah meluncurkan klaster baru bernama Astha yang berlokasi di Suvarna Sutera dengan harga mulai Rp 700 juta.

"Tahun depan kami akan terus meluncurkan produk serupa dan juga produk-produk inovatif lainnya untuk menjaga kinerja perusahaan," katanya.

Sampai dengan Agustus 2022, ASRI membukukan marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun. Jumlah itu setara 56% dari target tahun ini sebesar Rp 3,4 triliun.

Dari sisi kinerja, hingga akhir September 2022 ASRI berhasil mencetak hasil positif. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 106,26 miliar dari sebelumnya membukukan rugi bersih Rp 138,95 miliar.

Baca Juga: Alam Sutra Realty (ASRI) Cetak Marketing Sales Rp 1,9 Triliun Hingga Agustus 2022

Perbaikan tersebut juga seiring dengan pertumbuhan pendapatan 54,8% secara tahunan menjadi Rp 2,74 triliun.

 
ASRI Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto