Alam Sutera bidik sejuta pengunjung dari GWK tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) akan segera memanen dari investasi pengembangan Proyek Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Patung yang diperkirakan akan menjadi yang tertinggi kedua di dunia tersebut sudah hampir rampung. Mahkota Dewa Wisnu sudah terpasang pada 20 Mei 2018 lalu.

Alam Sutera menargetkan pembangunan patung GWK setinggi 120 meter karya Nyoman Nuarta akan selesai secara menyeluruh pada Agustus 2018. Rampungnya pembangunan proyek tersebut akan semakin menambah daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan GWK.

Sebelum patung tersebut rampung, rata-rata pengunjung kawasan GWK mencapai 75.000 orang setiap bulannya. Tahun ini, Alam Sutera menargetkan satu juta pengunjung dari proyek tersebut. "Tahun 2019 kami perkirakan jumlah pengunjung akan meningkat 25%-30%." kata Tony Rudiyanto, Sekretaris Perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk  kepada Kontan.co.id, Kamis (24/5).


Sepanjang 2017, ASRI membukukan pendapatan Rp 67,4 miliar dari proyek GWK atau baru berkontribusi sekitar 1,8% terhadap pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 3,91 triliun. Tony berharap, pendapatan tersebut akan semakin meningkat seiring dengan rampung pembangunan Patung GWK.

Kawasan GWK yang dikembangkan di lahan seluas 63 hektare (ha) di Bukit Ungasan, Bali. Fasilitas yang sudah dikembangkan Alma Sutera saat ini di kawasan ini diantaranya restoran, daily cultural performance di Amphitheater, Garuda Cinema, retail store, photo studio, venue rental (music concert, gala dinner, special events), attraction/outdoor activity street theater dan lain-lain.

Tony tidak menyebutkan total investasi yang sudah digelontorkan Alam Sutera dalam mengembangkan kawasan GWK. Ke depan, perusahaan juga akan membangun proyek komersial dan residensial di kawasan tersebut, hanya saja saat ini fokus perusahaan masih pad apenyelesaian patung GWK.

"Rencana pengembangan komersial/residential di kawasan GWK masih dalam kajian dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain bisnis pariwisata dan properti di Bali di tahun 2019,"kata Tony.

Tahun ini, ASRI akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1 triliun khusus untuk ekspansi lahan. Dananya tersebut akan diandalkan dari kas internal perusahaan. Perusahaan sejauh ini belum memiliki rencana aksi korporasi tahun ini.

Sementara pencapaian marketing sales ASRI per kuartal I-2018 Rp 1,42 triliun atau 35,5% dari target. Itu didapatkan dari penjualan rumah dan tanah di Alam Sutera dan Suvarna Sutera, apartemen, office dan ruko (termasuk di Kota Ayodhya Square).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi