Alamak! Batam hanya menyediakan gula selundupan



BATAM. Seluruh gula yang beredar di Batam, Kepulauan Riau terindikasi keras berasal dari gula hasil selundupan. Dugaan mengacu pada asumsi, stok gula Batam yang dipasok dari jalur resmi sudah habis.

Dwi Djoko Wiwoho, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pengusahaan (BP) Batam mengatakan, seluruh barang yang masuk Batam harus mendapat izin dari BP Batam. Untuk gula, izin dapat diterbitkan dengan dua cara.

"Dinas Perdagangan dapat mengusulkan untuk memasukkan gula. Tetapi, setahun terakhir tidak ada usulan," kata Dwi Rabu (8/8) di Batam. Selain gula yang masuk dari daerah lainnya, gula di pulau Batam bisa masuk jika ada alokasi kuota impor dari Kementerian Perdagangan.


Sebelumnya, BP Batam mengeluarkan izin teknis impor gula pada September 2011. Dari kuota 9.000 ton, realisasi impornya mencapai 11.250 ton.

Dengan hitungan kebutuhan gula sebesar 2.000 ton per bulan, maka stok gula impor tahun lalu itu itu seharusnya sudah habis sejak Maret lalu. Namun, anehnya, sampai saat ini gula masih terus beredar di Batam.

Bahkan, sejumlah pedagang mengaku hanya menyediakan gula impor bagi pelanggannya. Sementara itu, gula lokal atau gula yang diproduksi industri gula nasional sudah tidak diketahui rimbanya sejak enam bulan lalu. (Kris R Mada/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri