Alami stagnasi, modal ventura minta dukungan OJK



JAKARTA. Meskipun kondisi perekonomian melambat, aset industri modal ventura masih bisa mempertahankan kinerjanya. Di triwulan I 2015 aset modal ventura tumbuh tipis 2,48% dari Rp 8,44 triliun menjadi Rp 8,65 triliun per Maret 2015. Tetapi, jika dilihat secara bulanan, aset perusahaan modal ventura (PMV) sempat mengalami naik turun. Per Januari 2015, aset industri masih berkisar Rp 8,92 triliun dan sempat naik tipis menjadi Rp 8,99 triliun sebulan kemudian. Tetapi, angka tersebut terkoreksi sebanyak 3,78% secara month to month di kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini. Agus Wicaksono, Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI) mengakui saat ini industri modal ventura tengah lesu. "Karakter industri modal ventura saat ini memang masih stagnan," pungkasnya kepada KONTAN, Senin (25/5).

Oleh karena itu, ia berharap aksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan menghidupkan kembali industri dapat segera terealisasikan. Sebelumnya, OJK berencana merevitalisasi industri modal ventura dalam negeri dengan menerbitkan empat peraturan. Peraturan tersebut mencakup perluasan sumber pendanaan misalnya venture fund, perluasan kegiatan usaha, penguatan permodalan industri modal ventura, serta kebijakan proses divestasi bagi industri modal ventura yang perlu di revitalisasi. Sekadar informasi, venture fund merupakan skema pengumpulan dana dari investor-investor profesional, seperti perusahaan asuransi jiwa, dana pensiun, dan investor perorangan dengan tenor yang lebih panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan