JAKARTA. Peringatan dini Bank Indonesia (BI) tentang potensi bubble di kredit otomotif dan properti, tak menyebabkan perbankan mengendurkan ekspansi. Sejumlah bank tetap pada rencana awal mereka: menggenjot segmen kredit konsumsi. Mereka yakin, pertumbuhan kredit jenis ini belum mencemaskan dan risiko masih terkendali. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) misalnya, hingga akhir tahun ini tetap mengincar kredit konsumsi sebesar Rp 11 triliun. Angka tersebut melonjak 69,23% dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebesar Rp 6,5 triliun. Dari target setahun, per Juni lalu OCBC NISP sudah merealisasikan Rp 8,7 triliun atau sekitar 79%..
Alarm BI menyala, bank tak merevisi target kredit otomotif dan properti
JAKARTA. Peringatan dini Bank Indonesia (BI) tentang potensi bubble di kredit otomotif dan properti, tak menyebabkan perbankan mengendurkan ekspansi. Sejumlah bank tetap pada rencana awal mereka: menggenjot segmen kredit konsumsi. Mereka yakin, pertumbuhan kredit jenis ini belum mencemaskan dan risiko masih terkendali. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) misalnya, hingga akhir tahun ini tetap mengincar kredit konsumsi sebesar Rp 11 triliun. Angka tersebut melonjak 69,23% dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebesar Rp 6,5 triliun. Dari target setahun, per Juni lalu OCBC NISP sudah merealisasikan Rp 8,7 triliun atau sekitar 79%..