JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama punya alasan tersendiri yang menjadi dasar pilihannya untuk keluar dari Partai Gerindra tanpa berdialog terlebih dahulu dengan kalangan internal partai tersebut. Menurut Ahok, perbedaan pandangan antara dia dan Gerindra sudah terlalu jauh sehingga tidak bisa diselesaikan dengan dialog. Ia memprediksi, jika tak mengundurkan diri, cepat atau lambat, Gerindra pasti akan memberhentikannya. "Kalau saya datang dulu ke sana, padahal orang sudah ngotot mau 'bagi-bagi kue' kepala daerah, saya mau berargumentasi sampai dower pun enggak akan diterima. Kalau saya datang duluan, sudah tidak bisa ketemu, dan mereka tidak bisa yakinkan saya untuk tidak mundur karena mereka akan pecat saya kan," kata dia, di Balaikota Jakarta, Jumat (11/9).
Alasan Ahok enggan bertemu petinggi Gerindra
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama punya alasan tersendiri yang menjadi dasar pilihannya untuk keluar dari Partai Gerindra tanpa berdialog terlebih dahulu dengan kalangan internal partai tersebut. Menurut Ahok, perbedaan pandangan antara dia dan Gerindra sudah terlalu jauh sehingga tidak bisa diselesaikan dengan dialog. Ia memprediksi, jika tak mengundurkan diri, cepat atau lambat, Gerindra pasti akan memberhentikannya. "Kalau saya datang dulu ke sana, padahal orang sudah ngotot mau 'bagi-bagi kue' kepala daerah, saya mau berargumentasi sampai dower pun enggak akan diterima. Kalau saya datang duluan, sudah tidak bisa ketemu, dan mereka tidak bisa yakinkan saya untuk tidak mundur karena mereka akan pecat saya kan," kata dia, di Balaikota Jakarta, Jumat (11/9).