Alasan di Balik Kenaikan Dana Pelatihan Kartu Prakerja 2023 Menjadi Rp 3,5 Juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program Kartu Prakerja pada tahun 2023. Seperti yang diketahui, program ini berfokus pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja mengatakan, program Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19. 

“Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” ujar Airlangga dalam Rapat Komite Cipta Kerja, Senin (3/10/2022). 


Dana pelatihan naik jadi Rp 3,5 juta Pada tahun 2023, pemerintah akan menaikkan besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu. 

Baca Juga: Hingga Tahap 4, 8 Juta Pekerja Terima BSU, tahap 5 Cek Bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id

Rinciannya sebagai berikut: 

- Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta  - Insentif pascapelatihan Rp 600.000 yang akan diberikan sebanyak 1 kali  - Insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survei. 

Skema bantuan dan insentif ini berbeda dengan program Kartu Prakerja sebelumnya. Pada skema saat ini, peserta pelatihan Kartu Prakerja mendapat bantuan Rp 3,55 juta dengan rincian sebagai berikut:  

- Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta Insentif pascapelatihan Rp 600.000 yang akan diberikan sebanyak 4 kali atau Rp 2,4 juta yang diterima peserta  - Insentif survei sebesar Rp 150.000 untuk 3 kali pengisian survei. 

Lalu, apa alasan pemerintah menaikkan biaya pelatihan untuk program Prakerja 2023? 

Baca Juga: Bantuan Kartu Prakerja di 2023 Naik Jadi Rp 4,2 Juta, Nilai Insentif Turun

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie