JAKARTA. Di semester satu tahun ini, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) membukukan penurunan pada bottom line. Laba bersih perseroan tercatat menurun sekitar 6,23% menjadi Rp 514,95 miliar year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 549,22 miliar. Padahal, MDLN mampu menggenjot pendapatan bersih Rp 1,79 triliun sepanjang semester pertama tahun 2014. Angka ini naik cukup signifikan sekitar 72,32% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,04 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan MDLN, Cuncun Wijaya, penurunan laba bersih ini disebabkan karena penjualan tahun ini cukup besar berasal dari perumahan dan industri, bukan dari penjualan lahan pada tahun lalu. "Profit dari penjualan perumahan dan industri lebih kecil dibandingkan profit yang diperoleh dari penjualan lahan," jelasnya kepada KONTAN, Jumat (29/8). Sekadar mengingatkan, tahun lalu perseroan menjual tanahnya ke salah satu pengembang properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) seluas 150 hektar dengan nilai Rp 3 triliun. Adapun, selanjutnya MDLN menjual tanah ke pengembang mal Jepang AEON, senilai US$ 45 juta seluas 8,5 hektar. Sehingga profit perseroan dari penjualan tersebut tumbuh kencang.
Alasan di balik penurunan laba bersih MDLN
JAKARTA. Di semester satu tahun ini, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) membukukan penurunan pada bottom line. Laba bersih perseroan tercatat menurun sekitar 6,23% menjadi Rp 514,95 miliar year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 549,22 miliar. Padahal, MDLN mampu menggenjot pendapatan bersih Rp 1,79 triliun sepanjang semester pertama tahun 2014. Angka ini naik cukup signifikan sekitar 72,32% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,04 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan MDLN, Cuncun Wijaya, penurunan laba bersih ini disebabkan karena penjualan tahun ini cukup besar berasal dari perumahan dan industri, bukan dari penjualan lahan pada tahun lalu. "Profit dari penjualan perumahan dan industri lebih kecil dibandingkan profit yang diperoleh dari penjualan lahan," jelasnya kepada KONTAN, Jumat (29/8). Sekadar mengingatkan, tahun lalu perseroan menjual tanahnya ke salah satu pengembang properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) seluas 150 hektar dengan nilai Rp 3 triliun. Adapun, selanjutnya MDLN menjual tanah ke pengembang mal Jepang AEON, senilai US$ 45 juta seluas 8,5 hektar. Sehingga profit perseroan dari penjualan tersebut tumbuh kencang.