Alasan di balik stagnasi harga gas alam



JAKARTA. Tarik menarik sentimen menjadi penyebab stagnansi harga gas alam diperdangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Rabu (16/11) pukul 14.58 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange bertahan di level US$ 2,70 per mmbtu atau sama dengan harga hari sebelumnya.

Sebenarnya, kenaikan harga minyak bisa mendorong kenaikan harga gas alam. Hanya saja dilaporkan stok gas alam naik ke level tertingginya di 4,017 triliun kaki kubik per pekan lalu. Level ini sudah 4,9% di atas stok rata-rata lima tahunan AS.


Kini pasar menunggu data terbaru yang akan dirilis oleh EIA. Pasokan diprediksi bisa naik 33 miliar kaki kubik. Jika naik lagi, maka bisa jadi pemicu koreksi harga gas alam. Hanya saja pendukung harga gas alam saat ini datang dari laporan cuaca Commodity Weather Group bahwa suhu udara di bagian timur AS akan lebih dingin.

Namun, “Harga bisa saja bergerak di kisaran US$ 2,00 – US$ 2,50 per mmbtu kecuali kita melihat terjadinya kenaikan permintaan musiman,” kata Gene McGillian, Manager of Market Research Tradition Energy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie