JAKARTA. Wilayah selatan Jakarta, sejauh ini belum tergantikan sebagai lokasi hunian favorit bagi ekspatriat. Banyaknya fasilitas mulai dari sekolah internasional, klub internasional, rumah sakit internasional, pusat hiburan, dan lain-lain menjadi alasan bagi tenaga kerja asing itu menetap di Selatan Jakarta. Konsultan properti Colliers International mencatat, lokasi Jakarta Selatan yang banyak diincar ekspatriat itu antara lain; Kuningan, Kebayoran Baru, Menteng, Pondok Indah, Permata Hijau, Kemang, Cipete, Pejaten, dan Cilandak. Kisaran harga sewa per meter persegi (m2) per bulannya mulai US$ 2.500 sampai yang tertinggi US$ 7.500, tergantung luas dan jumlah kamar. Karena minimnya rumah yang memenuhi standar ekspatriat, sejumlah pemilik rumah di lokasi favorit seperti Kemang, Cipete, dan Cilandak banyak yang melakukan renovasi. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing, dan tentunya tarif sewa. Colliers mencatat, ada beberapa pemilik rumah yang sudah mengerek tarifnya di semester satu 2012. Dari sisi permintaan, ekspatriat yang banyak mencari hunian sewa itu kebanyakan bekerja di bidang minyak dan gas, konsultan, dan World Bank. "Permintaan tumbuh tinggi, tetapi pasokan tumbuh lebih lambat karena stoknya terbatas," ujar Ferry Salanto, Associate Director Research Colliers International, dalam risetnya, belum lama ini. Permintaan yang tinggi bukan hanya terjadi untuk rumah tapak, tetapi juga untuk apartemen. Itu sebabnya, Colliers mencatat, okupansi apartemen kelas atas pada umumnya tinggi dalam kisaran 79%-95%. Kendati demikian, kenaikan tarif sewa hanya terjadi untuk apartemen servis, yaitu antara US$ 100- USS 300 per bulan. Sementara apartemen non servis masih stabil. Kecuali di daerah favorit seperti Pakubuwono atau Dharmawangsa, pengembang percaya diri untuk menaikkan tarif sewa sedikitnya US$ 500 per bulan.
Alasan ekspatriat sewa rumah di selatan Jakarta
JAKARTA. Wilayah selatan Jakarta, sejauh ini belum tergantikan sebagai lokasi hunian favorit bagi ekspatriat. Banyaknya fasilitas mulai dari sekolah internasional, klub internasional, rumah sakit internasional, pusat hiburan, dan lain-lain menjadi alasan bagi tenaga kerja asing itu menetap di Selatan Jakarta. Konsultan properti Colliers International mencatat, lokasi Jakarta Selatan yang banyak diincar ekspatriat itu antara lain; Kuningan, Kebayoran Baru, Menteng, Pondok Indah, Permata Hijau, Kemang, Cipete, Pejaten, dan Cilandak. Kisaran harga sewa per meter persegi (m2) per bulannya mulai US$ 2.500 sampai yang tertinggi US$ 7.500, tergantung luas dan jumlah kamar. Karena minimnya rumah yang memenuhi standar ekspatriat, sejumlah pemilik rumah di lokasi favorit seperti Kemang, Cipete, dan Cilandak banyak yang melakukan renovasi. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing, dan tentunya tarif sewa. Colliers mencatat, ada beberapa pemilik rumah yang sudah mengerek tarifnya di semester satu 2012. Dari sisi permintaan, ekspatriat yang banyak mencari hunian sewa itu kebanyakan bekerja di bidang minyak dan gas, konsultan, dan World Bank. "Permintaan tumbuh tinggi, tetapi pasokan tumbuh lebih lambat karena stoknya terbatas," ujar Ferry Salanto, Associate Director Research Colliers International, dalam risetnya, belum lama ini. Permintaan yang tinggi bukan hanya terjadi untuk rumah tapak, tetapi juga untuk apartemen. Itu sebabnya, Colliers mencatat, okupansi apartemen kelas atas pada umumnya tinggi dalam kisaran 79%-95%. Kendati demikian, kenaikan tarif sewa hanya terjadi untuk apartemen servis, yaitu antara US$ 100- USS 300 per bulan. Sementara apartemen non servis masih stabil. Kecuali di daerah favorit seperti Pakubuwono atau Dharmawangsa, pengembang percaya diri untuk menaikkan tarif sewa sedikitnya US$ 500 per bulan.