Alasan Ketua Umum PWI cium tangan SBY dan Boediono



JAKARTA. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukanlah orang yang spesial bagi dirinya pribadi.

Pasalnya, meskipun mencium tangan SBY saat bersalaman di beberapa kesempatan, tapi bukan berarti Ketua Umum Partai Demokrat itu sebagai sosok spesial. Margiono menjelaskan, ada 64 orang di Indonesia ini yang tangannya dicium olehnya tiap kali bertemu. Ia mengambil contoh seperti Wakil Presiden Boediono, Pemimpin Umum Kompas-Gramedia Jacob Oetama, Bambang Eka Wijaya pemilik Lampung Post dan sejumlah orang lainnya. "Ya supaya tidak kelihatan bahwa pak SBY itu istimewa, bukan hanya pak SBY yang saya cium tangan. Waktu dulu kan dikritik, kenapa Ketua PWI cium tangan presiden. Ya saya bikin daftar orang yang dicium tangani, jadi bisa dikonfirmasi orangnya itu," ujarnya di Kantor Presiden, Senin (27/1). Margiono mengatakan ia mencium tangan orang-orang tersebut karena menganggap mereka lebih tua dan lebih senior dibandingkan dirinya. "Jadi saya sama yang tua ya cium tanganlah," tambahnya. Ia menjelaskan, sebenarnya ia juga beberapa kali berusaha mencium tangan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang juga pemilik Jawa Grup Jawa Pos, tapi Dahlan selalu menarik tangannya tiap kali mau dicium. Pada pertemuan hari ini di Kantor Presiden, Margiono kembali mencium tangan SBY saat bersalaman. Margiono juga mencium tangan SBY waktu ada acara pers di Bali, di mana waktu itu, SBY hadir. Sontak tindakannya itu sempat mengundang pertanyaan dan protes dari sejumlah kalangan termasuk pers. Namun Margiono kembali menegaskan bahwa sikap cium tangannya itu bukanlah sikap pers tunduk pada presiden, tapi lebih karena senioritas saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan