KONTAN.CO.ID - Jika pada lelang Surat Utang Negara (SUN) dua pekan lalu pemerintah menyerap batas maksimal hingga Rp 22,5 triliun, kini pada lelang Selasa (22/8) pemerintah menyerap dana hasil lelang pada batas minimum dari target indikatif sebesar Rp 15 triliun. I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Securities mengatakan beranggapan pemerintah kini lebih sedikit menyerap dana hasil lelang karena berusaha menjaga momentum agar tidak semua lelang dimenangkan pada satu hari ini. Hal ini akan berimbas pada bergerak positifnya aktivitas di pasar sekunder pasca lelang. "Memang terlihat dengan jumlah yang dimenangkan sedikit, maka investor jadi akan berusaha masuk di pasar sekunder," kata Made. Strategi ini pun sejalan dengan harapan pemerintah untuk menurunkan cost of fund dalam lelang SUN dua pekan mendatang. Ke depan Made memprediksikan jumlah nominal yang pemerintah memangkan tidak akan selalu tinggi. Katalis positifnya, pemerintah cukup optimis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang lebih tinggi berasal dari pendapatan pemerintah seperti penerimaan pajak. Dilain sisi pemerintah sedang berusaha mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Terlihat dalan APBN ada defisit 2,4% sementara rencananya pemerintah akan mengurang defisit pada RAPBN 2018 menjadi 2,19%. Artinya, bagi investor pertumbuhan ekonomi bukan dari penerbitan utang. "Jumlah penerbitan utang berpeluang turun karena defisit diusahakan semakin mengecil," kata Made.
Alasan pemerintah sedikit serap dana di lelang SUN
KONTAN.CO.ID - Jika pada lelang Surat Utang Negara (SUN) dua pekan lalu pemerintah menyerap batas maksimal hingga Rp 22,5 triliun, kini pada lelang Selasa (22/8) pemerintah menyerap dana hasil lelang pada batas minimum dari target indikatif sebesar Rp 15 triliun. I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Securities mengatakan beranggapan pemerintah kini lebih sedikit menyerap dana hasil lelang karena berusaha menjaga momentum agar tidak semua lelang dimenangkan pada satu hari ini. Hal ini akan berimbas pada bergerak positifnya aktivitas di pasar sekunder pasca lelang. "Memang terlihat dengan jumlah yang dimenangkan sedikit, maka investor jadi akan berusaha masuk di pasar sekunder," kata Made. Strategi ini pun sejalan dengan harapan pemerintah untuk menurunkan cost of fund dalam lelang SUN dua pekan mendatang. Ke depan Made memprediksikan jumlah nominal yang pemerintah memangkan tidak akan selalu tinggi. Katalis positifnya, pemerintah cukup optimis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang lebih tinggi berasal dari pendapatan pemerintah seperti penerimaan pajak. Dilain sisi pemerintah sedang berusaha mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Terlihat dalan APBN ada defisit 2,4% sementara rencananya pemerintah akan mengurang defisit pada RAPBN 2018 menjadi 2,19%. Artinya, bagi investor pertumbuhan ekonomi bukan dari penerbitan utang. "Jumlah penerbitan utang berpeluang turun karena defisit diusahakan semakin mengecil," kata Made.