Alasan pemerintah terbitkan samurai bond ¥ 100 M



JAKARTA. Pemerintah telah menerbitkan surat berharga negara (SBN) berdenominasi yen Jepang (samurai bond) sebesar ¥ 100 miliar pada 31 Mei 2017 lalu. Jumlah tersebut sama dengan penerbitan samurai bond di tahun lalu.

Padahal, jumlah permintaan yang masuk cukup tinggi yang dipengaruhi peringkat layak investasi (investment grade) yang diberikan oleh salah satu lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P).

Direktur Strategi Portofolio Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, jumlah penawaran yang masuk dari penerbitan samurai bond tahun ini mencapai ¥ 196,7 miliar atau hampir dua kali lipat dari penerbitan.


Namun, pemerintah tak memanfaatkan kesempatan itu. Sebab, "kami sedang ada perkiraan penerimaan lebih baik. Jadi sekarang belum perlu banyak (utang)," kata Scenaider kepada KONTAN belum lama ini.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kemkeu, realisasi penerimaan negara hingga akhir April 2017 sebesar Rp 457,6 triliun. Angka itu tumbuh 18,39% year on year (YoY).

Hampir seluruh pos anggaran penerimaan negara mencatatkan pertumbuhan positif dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp 368,2 triliun atau tumbuh 14,85% YoY dan PNBP sebesar Rp 35,87% YoY.

Khusus untuk penerimaan perpajakan, hanya realisasi penerimaan cukai dan bea masuk yang terkontraksi masing-masing sebesar 6,77% YoY dan 5,61% YoY. Selain itu, penerimaan hibah juga turun tipis dari Rp 0,2 triliun di akhir April tahun lalu menjadi Rp 0,1 triliun di akhir April tahun ini.

Lebih lanjut menurut Scenaider, perbaikan penerimaan negara tersebut juga menjadi alasan mundurnya rencana penerbitan SBN berdenominasi euro (euro bond). Pihaknya berencana penerbitan euro bond pada Juli mendatang, dari rencana awal di semester pertama tahun ini.

"Paling cepat Juli. Ada kemungkinan ditunda lagi kalau kas pemerintah bagus," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penerbitan samurai bond kali ini dilakukan melalui tiga seri dengan setelmen pada 8 Juni nanti. Tiga seri penerbitan samurai bond itu menjadi kali pertama yang dilakukan pemerintah, setelah pada tahun-tahun sebelumnya dilakukan hanya dalam dua seri.

Ketiga seri yang dimaksud, yaitu pertama, seri RIJPY0620 bertenor tiga tahun. Besaran penerbitan seri ini sebesar 40 miliar yen dengan kupon 0,65%. Kedua, seri RIJPY0622 bertenor lima tahun. Besaran penerbitan seri ini sebesar 50 miliar yen dengan kupon 0,89%.

Ketiga, seri RIJPY0624 bertenor tujuh tahun. Besaran penerbitan seri ini sebesar 10 miliar yen dengan kupon 1,04%. Meski jumlah penerbitan sama dengan tahun lalu, banyaknya permintaan yang masuk menyebabkan kupon yang diberikan pemerintah tahun ini lebih rendah dari kupon tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia