\JAKARTA. Poltracking Institute ternyata sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan salah satu televisi swasta yakni TV One untuk memublikasikan hasil hitung cepat dalam pemilhan presiden dan wakil presiden, Rabu (9/7). Namun kerjasama itu dibatalkan sepihak oleh Poltracking lantaran mencium adanya sesuatu yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Direktur Eksekutif Poltracking Institute Hanta Yudha mengatakan hal tersebut saat ditemui di Balai Kartini. Ia bilang, demi menjaga profesional dan kredibilitas lembaga surveinya, maka mereka memabatalkan kerjasama itu sebelum lembaga survei menyajikan hasil quick count. "Kami batalkan memang pukul 10.00 WIB karena kami rasa sudah tidak tepat lagi memublikasi di tv swasta tersebut," ujarnya. Padahal sebelumnya, televisi swasta milik Aburizal Bakrie ini sudah memublikasikan di iklan-iklan bahwa Poltracking akan memublikasi hasil hitung cepatnya pada pemilu 9 Juli 2014 ini. Namun Hanta mengaku kaget ketika pihak redaksi televisi swasta tersebut mengatakan ada tiga lagi lembaga survei lainnya yang akan dipublikasikan juga di TV One. Memang Hanta tidak menyebutkan nama TV One secara spesifik, tapi hal itu sudah terlihat melalui akun twitter TV One. Karena batal dengan Poltracking, TV One memublikasikan tiga hasil hitung cepat survei Puskaptis, Lembaga Survei Nasional dan Jaringan Suara Indonesia. Dari hasil yang dipublikasikan itu, pasangan calon presiden nomor 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menggungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Alasan Poltracking batalkan kerjasama dengan TVOne
\JAKARTA. Poltracking Institute ternyata sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan salah satu televisi swasta yakni TV One untuk memublikasikan hasil hitung cepat dalam pemilhan presiden dan wakil presiden, Rabu (9/7). Namun kerjasama itu dibatalkan sepihak oleh Poltracking lantaran mencium adanya sesuatu yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Direktur Eksekutif Poltracking Institute Hanta Yudha mengatakan hal tersebut saat ditemui di Balai Kartini. Ia bilang, demi menjaga profesional dan kredibilitas lembaga surveinya, maka mereka memabatalkan kerjasama itu sebelum lembaga survei menyajikan hasil quick count. "Kami batalkan memang pukul 10.00 WIB karena kami rasa sudah tidak tepat lagi memublikasi di tv swasta tersebut," ujarnya. Padahal sebelumnya, televisi swasta milik Aburizal Bakrie ini sudah memublikasikan di iklan-iklan bahwa Poltracking akan memublikasi hasil hitung cepatnya pada pemilu 9 Juli 2014 ini. Namun Hanta mengaku kaget ketika pihak redaksi televisi swasta tersebut mengatakan ada tiga lagi lembaga survei lainnya yang akan dipublikasikan juga di TV One. Memang Hanta tidak menyebutkan nama TV One secara spesifik, tapi hal itu sudah terlihat melalui akun twitter TV One. Karena batal dengan Poltracking, TV One memublikasikan tiga hasil hitung cepat survei Puskaptis, Lembaga Survei Nasional dan Jaringan Suara Indonesia. Dari hasil yang dipublikasikan itu, pasangan calon presiden nomor 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menggungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.