KONTAN.CO.ID - KENDAL. PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) sedang dalam proses pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik berjenis Polietilena (PET) food-grade di Kawasan Industri Kendal. Nantinya pabrik ini akan mengelola 48.000 ton limbah botol plastik pertahun di wilayah Kendal dan sekitarnya. Dian Kurniawati, Founder PT Tridi Oasis Group dan ALBA joint venture partner menyatakan, fasilitas pengolahan sampah di Kendal ini diproyeksikan akan mulai beroperasi pada awal 2025. Pabrik ini akan memproduksi 36.000 ton bijih plastik PET daur ulang per tahun dan membutuhkan sekitar 48.000 ton limbah botol PET setiap tahun. Limbah botol ini akan dikumpulkan dari Kendal dan wilayah di sekitarnya bekerja sama dengan pengepul lokal.
Dia berharap bisa memberikan edukasi lebih lanjut ke para pengepul yang ada saat ini supaya dapat memenuhi bahan baku berkualitas yang dibutuhkan ALBA. Salah satu caranya melalui pendekatan empatik dan dukungan yang diharapkan bisa terjalin kerja sama jangka panjang dengan masyarakat.
Baca Juga: Bangun Fasilitas Pengolahan Plastik PET, ALBA Tridi Plastics Investasikan Rp 888 M Adapun pembangunan pabrik ini juga akan membuka peluang kerja baru di daerah untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari wilayah Kendal dan sekitarnya. Dian menyatakan, pembangunan pabrik yang memerlukan dana senilai US$ 60 juta ini dipenuhi dari Asian Development Bank (ADB). “Investasi ini tidak hanya bertujuan mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal dan pengusaha wanita seperti saya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan,“ ujarnya dalam acara ground breaking pabrik di Kawasan Industri Kendal, Selasa (6/6). Dian yakin melalui kerja sama ini dapat menjadi bukti nyata bagaimana isu sosial dan lingkungan dapat diatasi dengan kolaborasi strategis berbagai pemangku kepentingan. Lebih lanjut, Dian menjelaskan, pabrik baru ini didesain untuk meminimalkan emisi udara dan mengintegrasikan proses pengolahan air dengan canggih demi memastikan pembuangan air yang aman ke sistem drainase. Axel Schweitzer, Owner and Chairman ALBA Group Asia menambahkan, pabrik ini menggunakan peralatan canggih dari Eropa dan Asia yang didesain untuk mendaur ulang botol minum PET menjadi serpihan rPET dan pelet rPET food-grade yang bisa digunakan untuk memproduksi botol PET baru yang siap dikonsumsi kembali. “Proses pabrik kami akan memilah semua bahan selain botol minum PET yang juga akan diolah dengan pengelolaan yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan setempat,” ujarnya. Schweitzer menyatakan, setelah pabrik ini beroperasi komersial, ALBA akan memanfaatkan pengalaman operasional global untuk meningkatkan hasil di masa depan.
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup, Solusi Bangun Indonesia Gelar Aksi Sedekah Sampah Bersama Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menyatakan, investasi ALBA di Kawasan Industri Kendal akan menggerakkan ekonomi desa dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. “Selain itu juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penciptaan tenaga kerja,” ujarnya.
Sujarwanto menyatakan, investasi pengolahan sampah bernilai lebih dari Rp 700 miliar ini akan mendaur ulang sampah plastik rgeional bahkan wilayah-wilayah di sekitarnya. Produk akhir yang dihasilkan berupa pelet atau bijih plastik yang akan diekspor dan memberikan pendapatan devisa negara. Menurutnya, pabrik yang didirikan ALBA juga sebagai upaya penerapan sirkular ekonomi dalam pengolahan industri di wilayah Kendal dan mengedepankan industri hijau dengan prinsip efisinesi yang berkelanjutan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .