Aldo Egi Ibrahim merintis usaha es krim buah naga dengan melibatkan para penyandang cacat di Desa Sidomulyo, Bantul, Yogyakarta. Ide bisnis ini muncul setelah melihat banyak perkebunan buah naga di Yogyakarta. Ia ingin bisnisnya ini memaksimalkan potensi lokal yang ada, baik SDM maupun bahan baku. Terdorong untuk membantu memperbaiki perekonomian para penyandang disabilitas di Desa Sidomul yo, Bantul, Yogyakarta, Aldo Egi Ibrahim, seorang pemuda lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), mengajak mereka memproduksi es krim dari buah naga. Ia mulai mendirikan usaha ini bersama kelompok disabilitas pada September 2015 dengan mengusung brand Osiris. Ide bisnis ini muncul setelah melihat banyak perkebunan buah naga di Yogyakarta, seperti di Bantul, sekitar Parangtritis dan Pantai Pandansari.
Aldo berdayakan warga disabilitas lewat es krim
Aldo Egi Ibrahim merintis usaha es krim buah naga dengan melibatkan para penyandang cacat di Desa Sidomulyo, Bantul, Yogyakarta. Ide bisnis ini muncul setelah melihat banyak perkebunan buah naga di Yogyakarta. Ia ingin bisnisnya ini memaksimalkan potensi lokal yang ada, baik SDM maupun bahan baku. Terdorong untuk membantu memperbaiki perekonomian para penyandang disabilitas di Desa Sidomul yo, Bantul, Yogyakarta, Aldo Egi Ibrahim, seorang pemuda lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), mengajak mereka memproduksi es krim dari buah naga. Ia mulai mendirikan usaha ini bersama kelompok disabilitas pada September 2015 dengan mengusung brand Osiris. Ide bisnis ini muncul setelah melihat banyak perkebunan buah naga di Yogyakarta, seperti di Bantul, sekitar Parangtritis dan Pantai Pandansari.