Alergi Dingin: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya



KONTAN.CO.ID - Alergi dingin atau cold urticaria (CU) adalah jenis alergi yang cukup sering ditemui. Biasanya, penderita mengalami alergi dingin saat suhu atau cuaca sedang dingin.

Nama lain alergi dingin adalah urtikaria. Sementara reaksi alergi akut yang parah disebut anafilaksis.

Alergi dingin adalah reaksi kulit selama beberapa menit setelah terkena paparan dingin, baik dari air maupun udara.


Kondisi ini dapat muncul tiba-tiba dan sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab alergi dingin. Termasuk salah satunya faktor genetik. 

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Setelah Minum Obat

Gejala alergi dingin

Dikutip dari Healthline, gejala alergi dingin memang tidak mengancam jiwa, namun bisa saja berdampak serius. Nah, berikut ini beberapa gejala alergi dingin:

  • Gatal-gatal atau terdapat ruam merah di kulit yang terkena paparan dingin
  • Sensasi terbakar pada kulit yang terkena dingin  
  • Pembengkakan di tempat paparan dingin
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi
  • Kelelahan
  • Kecemasan
Baca Juga: Aman dan Baikkah Kunyit Diminum Setiap Hari?

Sementara apabila semakin parah, gejala alergi dingin bisa pada tahap:

  • Anafilaksis, yang merupakan reaksi alergi akut yang parah
  • Masalah pernapasan
  • Pembengkakan lidah dan tenggorokan
  • Palpitasi jantung
  • Penurunan tekanan darah
  • Pingsan
Baca Juga: Waspadai! Ini 5 Penyakit Paru-Paru yang Rentan Menyerang Lansia

Penyebab alergi dingin

Munculnya reaksi alergi dingin dapat terjadi saat pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin.

Beberapa penyebab langsung dari alergi dingin adalah:

  • Berada di luar ruangan saat cuaca dingin
  • Berenang atau mandi di air dingin
  • Memasuki ruangan ber-AC
Baca Juga: Kenali 6 Manfaat Buah Kecapi Untuk Kesehatan Tubuh, Mampu Menurunkan Kolesterol

Pada beberapa orang, alergi dingin sendiri bisa disebabkan karena riwayat keluarga alias genetik. Orang yang paling rentan terkena alergi dingin adalah orang dewasa yang masih berusia muda. 

Namun, biasanya seiring berjalannya waktu, atau semakin bertambah usia, tubuh secara otomatis akan memperbaiki diri sehingga tak lagi rentan terkena alergi dingin. 

Seorang juga bisa semakin rentan terkena alergi dingin bila sebelumnya pernah menderita kondisi autoimun, infeksi virus yang menyebabkan mononukleosis, cacar air, dan hepatitis.

Baca Juga: Kenali 6 Manfaat Buah Kecapi Untuk Kesehatan Tubuh, Mampu Menurunkan Kolesterol

Diagnosa alergi dingin

Datanglah ke dokter apabila menderita gejala yang sudah disebutkan di atas. Ini akan memungkinkan dokter untuk mendiagnosis gejala alergi dingin. 

Selama bertemu dokter, Anda bisa menyampaikan gejala dan riwayat kesehatan yang mungkin bisa jadi penyebab alergi dingin. Dokter juga tentunya akan melakukan pemeriksaan fisik.

Baca Juga: Pahami 5 Manfaat Menggunakan Lip Balm untuk Bibir, Lembab dan Sehat

Untuk diagnosa alergi dingin, dokter akan menggunakan air es batu untuk melihat reaksi kulit ketika tubuh Anda bersinggungan dengan air es. 

Selama tes ini, dokter akan menempelkan es batu dalam kantong plastik ke tubuh Anda selama beberapa menit dan kemudian melihat apakah muncul gatal-gatal atau gejala lainnya.

Kulit Anda mungkin tidak langsung bereaksi terhadap tes ini. Gejala alergi dingin mungkin baru muncul setidaknya 20 sampai 30 menit.

Baca Juga: 5 Obat Alami Pereda Batuk yang Mudah Didapatkan

Pengobatan alergi dingin

Pengobatan alergi dingin akan fokus pada pengurangan atau pengelolaan gejala yang muncul. Pengobatan alergi dingin juga akan bergantung pada tingkat keparahan. 

Cara mengatasi alergi dingin pertama adalah dengan antihistamin. Obat-obatan seperti antihistamin dapat mencegah atau meminimalkan pelepasan histamin saat terkena flu. Obat alergi dingin lainnya yakni omalizumab.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2019 menemukan bahwa mengonsumsi 150 hingga 300 mg omalizumab (Xolair) setiap 4 minggu efektif dalam mengobati alergi dingin yang tidak merespons antihistamin.

Cara mengatasi alergi dingin dengan obat-obatan lainnya juga bisa dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter. 

Baca Juga: Moms Wajib Tahu Nih! Ini 5 Manfaat Pisang untuk MPASI, Bagus untuk Utak

Pencegahan alergi dingin

Cara terbaik untuk mencegah alergi dingin adalah dengan menghindari paparan suhu dingin. Beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan terkena gejala alergi dingin antara lain:

  • Kenakan pakaian pelindung apabila cuaca sedang dingin seperti jaket hangat, topi, sarung tangan, dan syal. 
  • Cobalah untuk memaparkan kulit sesedikit mungkin ke suhu dingin.
  • Uji suhu air sebelum membenamkan diri di dalamnya dan hindari air yang sangat dingin. 
  • Jika Anda senang berenang di kolam renang, carilah kolam atau pemandian air panas, bahkan saat cuaca hangat.
  • Mandi dengan air hangat.
  • Minumlah minuman dengan suhu ruangan dan tidak mengandung es.
  • Hindari konsumsi makanan dingin seperti es krim dan makanan beku lainnya.
  • Minumlah obat resep, seperti antihistamin, sebelum masuk angin jika dokter Anda merekomendasikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News