Alfa Energi Investama (FIRE) akan akuisisi tambang batubara dan kembangkan PLTS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) sudah mencanangkan sejumlah agenda bisnis di tahun depan. FIRE akan memacu produksi anak usaha menjadi 1 juta ton pertahun, mencari peluang akuisisi tambang, hingga mengkaji proyek energi terbarukan. 

Direktur Alfa Energi Investama Lyna mengatakan, rencana di tahun depan adalah menaikkan produksi dari anak usaha sendiri menjadi 1 juta ton per tahun. 

Melansir laporan tahunan 2020, FIRE memiliki tambang yang aktivitasnya dijalankan anak usaha yaitu PT Alfara Delta Persada yang memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta ton per tahun. Pada tahun lalu, produksi batubara  Alfara Delta Persada terkoreksi hingga 45,93% yoy akibat pandemi menjadi  491.089 ton dari sebelumnya 908.273 ton di 2019.


Selain meningkatkan kapasitas produksi, FIRE  juga akan mempertahankan volume dari trading dengan prinsip kehati-hatian memperhatikan kondisi pasar. 

"Kemudian, perseroan sedang mencari peluang untuk mendiversifikasikan bisnis baik di tambang maupun non tambang, di antaranya, mencari peluang untuk akuisi tambang baru untuk menambah cadangan," kata Lyna dalam paparan publik secara virtual, Senin (13/12). 

Baca Juga: Alfa Energi (FIRE) berencana tekan porsi penjualan batubara dari pihak ketiga

Selain itu, Lyna bilang, di tahun depan FIRE juga mengkaji proyek energi terbarukan untuk berpartisipasi dalam program Go Green pemerintah. 

Presiden Direktur Alfa Energi Investama, Aris Munandar menambahkan, perihal penambahan produksi anak usaha menjadi 1 juta ton, di tahun depan tidak ada strategi khusus untuk penjualan. "Kami sebagai trading company sekaligus marketing company sudah ada pasar dari India, China, Vietnam, dan negara di sekitar Asia. Jadi bukan menjadi masalah kami untuk penjualan," jelasnya. 

Hanya saja, Aris menyoroti harga batubara yang fuktuatif pada dua bulan terakhir sehingga nantinya akan mempengaruhi rencana penjualan di 2022. 

Selain akan memacu penjualan, Aris mengatakan, FIRE juga melihat satu peluang aset  untuk berpartisipasi dalam akuisisi tambang batubara di Kalimantan Timur. Namun, pihaknya masih melakukan pendalaman terutama dari sektor legalitas dan kemungkinan besar transaksi tersebut bisa terealisasi di kuartal I 2022. Jika tidak ada aral melintang, FIRE akan menambah kepemilikan saham di tambang batubara yang akan diakuisisi. 

Soal energi baru terbarukan (EBT), Aris mengungkapkan, di akhir tahun lalu sampai awal tahun 2021, Alfa Energi sudah menjajaki pembangunan PLTS di atas lahan bekas galian tambang batubara. 

"Namun karena terkendala pandemi dan juga satu lain hal maka proyek tersebut sampai hari ini memang belum terealisasi," ungkapnya. 

Padahal, FIRE telah melakukan kajian awal dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, karena terhalang pandemi proyek tersebut belum kunjung berjalan. Aris bilang, di tahun depan manajemen FIRE akan menentukan apakah kelayakan proyek tersebut masih bisa dilanjutkan atau tidak.  

Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) bukukan pertumbuhan dobel digit hingga kuartal III-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat