Alfa Energi Investama (FIRE) jaga laba bersih hingga akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 berdampak terhadap kondisi pasar batubara domestik maupun global. Merespon hal ini, PT Alfa Energi Investama Tbk akan fokus menjaga kinerja laba bersih alias bottom line perusahaan hinga akhir tahun 2020. 

Berbagai upaya dilakukan FIRE untuk menyelamatkan bottom line. Misalnya, kontrak penambangan dengan kontraktor yang telah selesai digantikan dengan pengerjaan sendiri. Strategi ini diambil mengingat biaya penambangan berkontribusi hingga 70% terhadap beban. 

"Jadi kalau kita mencanangkan efisiensi biaya, salah satu langkah terbaik dengan mengerjakannya sendiri," jelas Direktur PT Alfa Energi Investama Tbk Aris Munandar dalam public expose insidentil yang digelar secara daring, Rabu (14/10). 


Dengan ditangani sendiri, perusahaan akan lebih fleksibel melakukan cost control. 

Baca Juga: Harga saham volatile, ini tanggapan manajemen Alfa Energi Investama (FIRE)

Di tengah harga batubara yang volatile seperti saat ini, Aris menilai memang akan lebih baik bagi perusahaan mengambil langkah konservatif. Adapun strategi tersebut akan diterapkan hingga pasar kembali stabil.

Kendati tidak melanjutkan kontrak yang telah habis, diakui FIRE proses pendekatan ke salah satu kontraktor baru masih berlanjut. Ini upaya FIRE untuk menaikkan kapasitas produksi ketika kondisi pasar kembali stabil nantinya. 

"Namun kami tidak tergesa-gesa, mengingat kondisi yang masih labil. Yang jelas, kemungkinan kontraktor masuk lagi tetap ada," imbuhnya.  

Demi mempertahankan laba bersihnya, FIRE melakukan diversifikasi supplier dan diversifikasi pasar. Terkait diversifikasi pasar, FIRE menyasar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat. Adapun FIRE  berharap tahun ini masih bisa mendapatkan dua hingga tiga kustomer.  

FIRE juga akan melakukan pasokan ke smelter yang ada di Sulawesi. Sementara di pasar global, FIRE tengah menjalin komunikasi dengan perusahaan luar negeri untuk mengembangkan pasar baru. 

Sekadar informasi, di sisa tahun ini FIRE berencana mengerjakan salah satu wilayah potensial yang akan ditangani oleh anak usahanya. Mengingat kondisi pasar yang belum stabil, FIRE  berhati-hati dalam prosesnya pengerjaannya. FIRE akan sangat mempertimbangkan stripping ratio atau nisbah kupas. 

Adapun hingga akhir tahun 2020 FIRE masih mempertahankan target volume penjualan di 1,5 juta metrik ton (MT). Adapun sepanjang enam bulan pertama 2020, total volume penjualan yang dikantongi FIRE mencapai 758.255 MT. 

Selanjutnya: Saham Alfa Energi Investama (FIRE) dalam pengawasan BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi