KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel pengelola Alfamart atau PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (
AMRT) bakal terus melanjutkan ekspansi bisnisnya di tahun depan. Pihaknya menargetkan penambahan minimal 800 gerai di tahun 2025. "Kalau target pembukaan gerai kita berharap paling tidak minimal 800 gerai tahun depan," kata Corporate Affairs Director Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Solihin kepada Kontan, Selasa (17/12). Solihin menjelaskan bahwa ekspansi gerai akan menyasar ke beberapa wilayah potensial, seperti Indonesia Timur, Sumatera dan Kalimantan.
"Indonesia Timur punya potensi besar. Tidak lama lagi kita akan buka di Larantuka. Kita juga buka di Sorong dan di sana ada potensi. Sumatera dan Kalimantan juga punya potensi besar," ujarnya. Untuk mendukung perluasan ini, AMRT juga akan menambah
distribution center (DC) guna meningkatkan efisiensi distribusi ke toko-toko.
Baca Juga: Alfamart (AMRT) Tutup Lebih dari 300 Gerai di Tahun 2024, Ini Penyebabnya "Contoh tahun kemarin saya buka DC di Gorontalo. Selama ini Gorontalo dikirim dari Manado, nah dengan dibukanya DC di Gorontalo, ekspansi kita akan jauh lebih banyak karena penguatan pengiriman kita lebih baik dari sebelumnya," ucapnya. Dengan rencana pembukaan gerai yang agresif, AMRT optimistis kinerja keuangannya pada 2025 akan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Perusahaan menargetkan pendapatan tahun depan bisa mencapai pertumbuhan
double digit. Selain itu, Solihin mencatat adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini lebih memilih produk dengan harga terjangkau dibandingkan merek tertentu. Untuk menjawab kebutuhan ini, Alfamart bakal menyediakan produk kebutuhan pokok dengan harga kompetitif. Melansir laporan keuangan di BEI yang dirilis Kamis (31/10), AMRT mencatatkan laba sebesar Rp 2,39 triliun hingga akhir kuartal III-2024. Laba bersih AMRT tumbuh 9,52% dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 2,19 triliun. Pendapatan AMRT juga naik 10,23% dari Rp 80,02 triliun per September 2023 menjadi Rp 88,21 triliun di kuartal III-2024. Beban pokok pendapatan melonjak menjadi Rp 69,24 triliun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 53,12 triliun.
Alhasil, laba bruto AMRT mencapai Rp 18,86 triliun, naik 11,66% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,89 triliun. Beban penjualan dan distribusi tercatat Rp 15,04 triliun naik dari posisi Rp 13,43 triliun. Beban umum dan administrasi tercatat Rp 1,57 triliun, tumbuh dari Rp 1,44 triliun. Pendapatan lainnya Rp 924 miliar, naik dari Rp 921 miliar. Beban lainnya juga melonjak dari Rp 61 miliar menjadi Rp 76 miliar. Adapun laba usaha menjadi Rp 3,1 triliun, turun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,88 triliun. Secara rinci, pendapatan AMRT dari segmen makanan mencapai Rp 62,37 triliun dan bukan makanan sebesar Rp 25,84 per kuartal III-2024. AMRT memiliki total aset sebesar Rp 36,63 triliun per 30 September 2024, naik dari posisi 31 Desember 2024 sebesar Rp 34,24 triliun. Sementara, total ekuitas perusahaan mencapai Rp 16,78 triliun hingga periode sembilan bulan pertama tahun 2024, naik dari akhir tahun 2023 sebesar Rp 15,70 triliun.
Alfamart memiliki saldo kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 4,16 triliun per September 2024, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,17 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari