KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 2,3 triliun pada tahun ini. Sebagian besar capex untuk membiayai ekspansi 800 gerai Alfamart baru.

Penambahan gerai baru Sumber Alfaria terdiri dari 150 gerai franchise dan 650 gerai reguler. Sementara dari sisi lokasi, sebanyak 150 gerai baru berada di Filipina.

Kalau semua target ekspansi gerai di Filipina terwujud, Sumber Alfaria akan mengelola 550 gerai. Sebab perusahaan berkode saham AMRT di Bursa Efek Indonesia itu sudah memiliki 400 gerai.

Sumber Alfaria akan menghadirkan gerai di wilayah utara Filipina. Itu adalah upaya mereka untuk memperluas jangkauan. Gerai Alfamart ada saat ini, kebanyakan di wilayah Manila raya.

Sumber Alfaria mengaku, performa gerai di Filipina belum signifikan kalau dibandingkan dengan di dalam negeri. Maklum, jumlah gerai di Filipina 400 sedangkan gerai di Indonesia 13.500.

Namun Sumber Alfaria mengendus tren pertumbuhan kinerja yang menjanjikan. Gerai di negara bermata uang peso tersebut, mencatatkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) dobel. "Jadi ini balik lagi seperti Alfamart 10 tahun-12 tahun lalu kami masih genjot dengan dobel digit SSSG," ujar Hans Prawira, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk di Jakarta, Senin (2/4).

Sejumlah momentum

Sementara di dalam negeri, Sumber Alfaria mulai fokus menggarap pasar Indonesia bagian timur. Mereka bermaksud membuka gerai sama banyak antara di Jawa dan luar Jawa. Alfamart kini sudah hadir di Banjarmasin, Pontianak,  Makassar dan Manado.

Selain menambah gerai baru, Sumber Alfaria akan menggunakan capex 2018 untuk memperpanjang masa sewa sekitar 1.000 gerai. "Sewa kami kan rata-rata lima tahunan," terang Hans.

Alokasi capex Sumber Alfaria di tahun 2018 lebih kecil ketimbang capex 2017. Tahun lalu, dari capex Rp 2,9 triliun, mereka membelanjakan Rp 2,6 triliun. Penyebabnya, rencana ekspansi gerai Alfamart tahun lalu lebih banyak yakni hingga 1.111.

Sumber Alfaria berharap kinerja tahun ini meningkat. Sandaran mereka adalah momentum Ramadan, Asian Games, pemilihan umum kepala daerah (pilkada), Natal dan Tahun Baru. "Memang dua bulan pertama belum menunjukkan tanda yang baik, tetapi kami cukup optimistis industri berjalan sudah cukup baik," kata Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati