Alfamart siap akuisisi Lawson



JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa) berambisi memperluas pasarnya di industri minimarket tanah air. Pemilik jaringan Alfamart ini berencana mengakuisisi PT Midi Utama Indonesia Tbk.

Midi Utama (MIDI) sendiri adalah pengelola jaringan minimarket Alfamidi, Alfa Express, dan Lawson. Saat ini, Alfaria mengempit 12,75% saham MIDI.

Alfaria sudah mengajukan permohonan konsultasi atas rencana akuisisi Midi Utama kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada 18 September 2012.


Senin kemarin (22/10), wasit persaingan usaha itu memberikan lampu hijau. Juru bicara KPPU Ahmad Junaidi menyebut, rencana akuisisi Midi Utama oleh Sumber Alfaria bukan subyek hukum yang wajib notifikasi ke KPPU.

Menurut Junaidi, dari sisi jumlah aset dan omzet hasil penggabungan kedua perusahaan itu memang memenuhi ketentuan untuk wajib lapor. Yakni beraset gabungan minimal Rp 2,5 triliun dan beromzet minimal Rp 5 triliun. "Tapi, karena keduanya perusahaan terafiliasi, di bawah satu pengendalian, maka terlepas dari kewajiban itu,” ungkapnya, Selasa (22/10).Dalam dokumen yang diserahkan ke KPPU, Alfa menyebut, total aset gabungan setelah akuisisi mencapai Rp 6,29 triliun, mengacu data tahun lalu. Sementara, total omzet sebesar Rp 20,8 triliun.

Sejauh ini, masih belum jelas betul berapa jumlah saham Midi Utama yang bakal Sumber Alfaria caplok. Termasuk pemilik saham yang bakal terkena proses akuisisi ini.

Bisa jadi, Alfa bakal mengambil alih sisa 71,82% saham yang saat ini masih dipegang perusahaan lain, minus 15,43% saham milik publik.Sayang, tak satupun manajemen Alfaria yang bersedia berkomentar soal rencana akuisisi ini. Wakil Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Pudjianto mengaku tidak tahu menahu tentang akuisisi.  "Kalau soal aksi korporasi begitu saya tidak tahu. Tanyakan langsung kepada pemilik kami, Djoko Susanto," elaknya kepada KONTAN, Selasa (23/10).

Djoko Susanto sendiri tidak menggubris panggilan dan pesan singkat dari KONTAN. Malah, Feny Djoko Susanto, anak Djoko Susanto sekaligus Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya juga tidak mau berkomentar. "Saya no comment, lah," katanya.

Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menilai rencana akusisi tidak ada hubungannya dengan aturan waralaba yang bakal membatasi gerai pewaralaba, termasuk milik Sumber Alfaria.

Kementerian Perdagangan lewat aturan waralaba memang membatasi gerai milik sendiri paling banter 150 gerai ditambah 60% dari sisa gerai yang ada. Sedangkan sisanya wajib diwaralabakan. "Ini strategi bisnis supaya lebih efisien daripada mengurus dua merek," katanya.

Justru dengan proses akuisisi ini, menurutnya, Sumber Alfaria bakal bisa memperbesar pasar ritel modern terutama minimarket. Apalagi minimarket Alfamart yang dikelola Alfaria punya saingan berat dari Indomaret yang dikelola Indomarco Prismatama.

Selan itu, langkah akuisisi ini diprediksi untuk mempercepat laju bisnis Midi Utama, terutama perkembangan convenience store Lawson.

Menurut sumber KONTAN, semenjak ada investor Jepang ditubuh Midi Utama yakni Lawson Asia Pacific Holdings Ltd, perkembangan gerai Lawson seolah kalah cepat dengan sang pesaing yakni 7 Eleven. "Pak Djoko ingin berlari 100 km, tapi Lawson maunya 40 km," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon