JAKARTA. Pengelola jaringan ritel Alfamart berupaya untuk tetap menahan harga produk, meskipun kondisi perekonomian Indonesia kini tengah terguncang oleh menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. "Meskipun yang di jual di mini market kami adalah produk lokal, tapi banyak diantaranya mengandung komponen impor, sehingga jika dolar tetap tidak stabil, maka kenaikan harga produk pun menjadi tidak terelakkan," kata Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira, Rabu (29/7). Menurutnya, pihak pemasok sampai saat ini terus berusaha menahan harga untuk menghadapi pertumbuhan ekonomi yang kian menurun. Namun, jika dolar AS terus menguat, akan sulit menahan kenaikan harga. "Yang dikhawatirkan adalah kenaikan harga dari pemasok, tapi selama dolar AS masih relatif di angka Rp 13.500, kami masih akan terus bertahan," ucapnya.
Alfamart tahan harga di tengah pelemahan rupiah
JAKARTA. Pengelola jaringan ritel Alfamart berupaya untuk tetap menahan harga produk, meskipun kondisi perekonomian Indonesia kini tengah terguncang oleh menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. "Meskipun yang di jual di mini market kami adalah produk lokal, tapi banyak diantaranya mengandung komponen impor, sehingga jika dolar tetap tidak stabil, maka kenaikan harga produk pun menjadi tidak terelakkan," kata Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira, Rabu (29/7). Menurutnya, pihak pemasok sampai saat ini terus berusaha menahan harga untuk menghadapi pertumbuhan ekonomi yang kian menurun. Namun, jika dolar AS terus menguat, akan sulit menahan kenaikan harga. "Yang dikhawatirkan adalah kenaikan harga dari pemasok, tapi selama dolar AS masih relatif di angka Rp 13.500, kami masih akan terus bertahan," ucapnya.