Alfaria Trijaya serius garap gerai online



JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, tampaknya, kian serius menggarap bisnis  penjualan secara online atawa e-commerce. Bahkan, di pertengahan tahun, lini bisnis baru ini sudah melampaui target anggota setahun.

Nur Rachman, Corporate Communication General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, bilang, target pengguna e-commerce Alfaria tahun 2014 ini 20,000 member. "Ini sudah tercapai," kata Nur kepada KONTAN beberapa waktu yang lalu.

Walaupun pencapaiannya bagus, emiten berkode saham AMRT ini tak ingin menaikkan target pendapatan 2014. Mereka masih mematok lini bisnis e-commerce ini memberi kontribusi ke pendapatan konsolidasi sekitar 1% saja di akhir tahun mendatang.


Meski memerinci berapa persisnya target penjualan online tahun ini, Nur Rachman optimistis, pendapatan dari lini bisnis ini akan terus meningkat. Pasalnya, nominal pembelanjaan online para pelanggan Alfaria terus meningkat. Jika awalnya nilai pembelanjaan online rata-rata hanya Rp 50.000 per orang, kini sudah meningkat menjadi Rp 75.000–Rp 80.000 per orang  "Kalau lebaran saja, minimal kontribusinya dua kali lipat dari biasanya," tandasnya.

Kini, AMRT juga telah memperluas segmen produk-produk yang dijual via e-commerce. Jika semula hanya terbatas pada produk groceries, kini, mereka juga menjual produk bayi dan aksesori telepon genggam. Demi menggenjot pemasukan, manajemen Alfaria menyiapkan produk khusus di Alfa Online yang tidak dijual di gerai Alfamart.

Hingga Juli ini, Sumber Alfaria telah mengoperasikan Alfa Online di 12 kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) serta Bandung; Klaten; Sidoarjo; Semarang; dan Yogyakarta. Sampai akhir 2014, manajemen AMRT akan fokus menggarap pasar di Jawa.

Di masa mendatang, sumbangan lini e-commerce ini bisa menjadi mesin pertumbuhan baru AMRT. Catatan saja, di semester I-2014, penjualan AMRT meningkat 21%, dari Rp 15,9 triliun menjadi Rp 19,3 triliun. Namun, laba bersih justru turun sekitar 18,6% dari Rp 150 miliar pada semester I tahun lalu, menjadi Rp 122 miliar di periode sama 2014. Penjualan makanan masih menyumbang omzet terbesar, sekitar 71,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan