ALFI Akan Mendorong Industri Logistik Tanah Air Bersaing di Kancah Internasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengukuhkan kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) untuk masa bakti 2023-2028. 

Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan mengatakan, ALFi akan mendorong peningkatan efisiensi sektor logistik nasional. Upaya ini diharapkan berkontribusi menuju visi Indonesia Emas 2045.  

Akbar berkomitmen membawa kepengurusan ALFI dan anggotanya ke tingkat yang lebih baik. Mereka menempatkan kesetaraan antara pelaku logistik nasional dan asing sebagai salah satu prioritas utama.  "Kolaborasi dan sinergi di antara semua pemangku kepentingan menjadi landasan dalam pencapaian tujuan tersebut," kata Akbar dalam keterangan resminya, Rabu (7/2).


Menurut Akbar, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting. Ia bihang, ALFI akan meningkatkan kinerja SDM melalui kerjasama dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam membangun program vokasi yang relevan. 

Baca Juga: Pos Indonesia Bakal Genjot Kinerja 5 Portofolio Bisnis Tahun Ini

Sektor logistik merupakan urat nadi perekonomian sebuah negara. Itu sebabnya, sektor ini tengah menjadi salah satu yang menjadi fokus perhatian pemerintah.  Untuk menghadirkan ekosistem logistik yang lebih baik, pemerintah berupaya memberikan kepastian serta memotong birokrasi yang berlebihan dan ego sektoral di dalam kementerian dan lembaga terkait,

Akbar melihat diperlukan terobosan dan komitmen yang kuat dari pemerintah baru dalam menghadapi tantangan di sektor logistik. Menurutnya, pembentukan badan logistik nasional yang dapat mengoordinasikan semua aspek logistik di tingkat nasional harus dilakuan, Langkah ini diharapkan mampu menjadikan sistem logistik Indonesia lebih teratur dan efisien.

Selain itu,  kata dia, pengembangan infrastruktur logistik menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing industri serta eningkatan penggunaan teknologi dalam manajemen logistik. “Integrasi sistem informasi dan penggunaan teknologi digital dapat membantu mengoptimalkan proses pengiriman dan pengelolaan inventaris, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional,” kata Akbar.

Baca Juga: Siap Ekspansi, Samudera Indonesia (SMDR) Berencana Tambah 12 Kapal Tahun Ini

Hal lain yang mendesak menurutnya adalah pengembangan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor logistik, peningkatan kerjasama antara sektor publik dan swasta menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di sektor logistik, penguatan sistem keamanan dan keandalan, pengembangan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang logistik

“Dengan mengimplementasikan sistem keamanan yang canggih dan terpercaya, dapat meminimalkan risiko terjadinya tindak kriminal dan penyalahgunaan dalam proses distribusi barang.  Sementara program pelatihan dan pengembangan karyawan di sektor logistik perlu ditingkatkan untuk memastikan adanya tenaga kerja yang berkualitas dan profesional,” kata dia.

Hal terakhir yang menurutnya tak salah pending adalah penguatan kolaborasi regional juga menjadi strategi penting dalam menghadapi persaingan global di sektor logistik.” Dengan menjalin kerjasama yang erat dengan negara-negara tetangga, akan tercipta peluang baru bagi pertumbuhan dan ekspansi bisnis logistik Indonesia.” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk