ALFI Siap Jadi Mitra Strategis Kabinet Merah Putih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berharap pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto bisa mendorong pertumbuhan sektor logistik di Tanah Air dan mengurai tantangan yang masih ada.

Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan kabinet Merah Putih untuk mewujudkan visi pemerintah dan mendorong perkembangan sektor logistik. “ALFI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis bagi pemerintah,” kata Akbar keterangannya, Senin (20/10)

Menurut Akbar,  kepemimpinan Prabowo menandai era baru yang akan menjadi momentum penting untuk mendorong peningkatan ekonomi dan daya saing Indonesia. Ia menilai  Presiden Prabowo yang begitu semangat menunjukkan ada tekad kuat untuk membenahi berbagai persoalan yang terjadi selama ini.


Ia menyoroti sektor logistik akan menjadi salah satu poin krusial dalam mencapai target ambisius pemerintahan baru, yakni pertumbuhan ekonomi 8%. Ia bilang,  sektor logistik nasional berperan penning untuk mendukung percapaian target itu. 

Baca Juga: Samudera Indonesia dan Foundry Perkuat Industri Maritim dan Logistik

Adapun total perputaran uang  di sektor logistik tabun ini sudah temhus  Rp 1.700 triliun. Akabar menyebut angka itu menunjukkan bahwa sektor logistik memegang peranan besar dalam rantai pasok, distribusi, dan perdagangan, yang semuanya berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, angka itu mencerminkan peran strategis sektor logistik dalam menggerakkan perekonomian Indonesia, baik di tingkat domestik maupun internasional. Akbar menyampaikan perputaran uang sebesar itu tidak hanya mengindikasikan volume transaksi yang tinggi, tetapi juga memperlihatkan betapa vitalnya sektor ini dalam mendukung berbagai aktivitas industri.

Akbar menambahkan agar potensi besar ini bisa dimaksimalkan, Indonesia perlu membangun infrastruktur logistik yang lebih terintegrasi. Sayangnya, lanjut Akbar, potensi besar sektor logistik belum memberikan dampak besar bagi ekonomi nasional. 

"Selama ini, pelaku usaha dan pemangku kepentingan di sektor logistik masih tercerai berai, hal ini menyebabkan biaya logistik Indonesia masih tinggi dan kalah dari negara-negara tetangga," tambah Akbar.

Baca Juga: Pengusaha Logistik dan Forwarder Minta Sertifikasi Halal Digratiskan

Akbar menekankan agar Indonesia bisa menjadi negara maju, harus mampu memiliki biaya logistik yang lebih kompetitif. Ia juga mengusulkan pembentukan Badan Logistik Nasional untuk mengintegrasikan seluruh ekosistem logistik nasional. "Perlu ada sebuah institusi atau badan khusus yang menjadi leader dalam mengorkestrasi dan menjadi jembatan antarkepentingan seluruh pihak," pungkas Akbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk