Alhamdulillah, kinerja Bank Syariah masih positif di kuartal III 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal III 2019, perbankan syariah di tanah air masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif di tengah tekanan ekonomi. 

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) misalnya, berdasarkan laporan keuangan bulanan sampai dengan September 2019 berhasil membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 13% secara year on year (yoy) menjadi Rp 73,55 triliun dari Rp 65,06 triliun. BSM masih berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan dan supply chain financing.

Adapun pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) per September 2019 tumbuh 9,98% yoy menjadi Rp 90,49 triliun.  


Baca Juga: Dana nasabah sebanyak Rp 58,95 miliar dibobol orang dalam, begini penjelasan Bank BNI

Untuk laba bersih BSM hingga September 2019 sebesar Rp 872 miliar, naik 100% dibandingkan perolehan laba Rp 435 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi yang membaik dan ditopang dari pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI)," ujar Putu Rahwidhiyasa Direktur Risk Managment and Compliance BSM mengatakan kepada Kontan.co.id, Minggu (20/10). 

Dengan pencapaian tersebut, maka aset perseroan menembus angka Rp 102,7 triliun.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Operasional PT BNI Syariah, Wahyu Avianto, mengatakan pihaknya menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan 11,79% yoy menjadi Rp 37,5 triliun yang didorong oleh tabungan. Sementara pembiayaan tumbuh 18,34% yoy menjadi Rp 31,8 triliun.

Wahyu menyatakan, meningkatnya pembiayaan ada pada segmen konsumer. Untuk perolehan laba, BNI Syariah mencetak Rp 462 miliar dengan pertumbuhan 50,66% yoy. “Perolehan laba hingga akhir tahun nanti tumbuh yoy sekitar 50%.” Ungkap Wahyu.

Baca Juga: Bulan inklusi keuangan, BRIsyariah ajak siswa SD menabung

Sementara itu, PT BRI Syariah Tbk, belum mau membeberkan angka kinerja anak usaha BUMN tersebut. Fahmi Subandi, Direktur Operasional BRI Syaraiah hanya mengungkapkan dana pihak ketiga berada di kisaran Rp 29 triliun, tumbuh sekitar 4,47% yoy dengan sumbangsih terbesar ada pada deposito.

Namun jika merujuk pada laporan keuangan Agustus 2019 DPK BRI Syariah mengalami peningkatan kira-kira 7,4%. “Hingga akhir tahun, DPK kami perkirakan tumbuh di 15 sampai 18% .” ujar Fahmi saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/10).

Sementara itu, data pertumbuhan pembiayaan dalam Statistik Perbankan Syariah (SPS) Juli 2019 meningkat 12,4% atau menjadi Rp 334,36 triliun dibandingkan Juli 2018 di angka Rp 297,42 triliun. Atau jika membandingkan dengan penyaluran pembiayaan sepanjang tahun 2018 yaitu Rp 320,19 triliun hingga Juli 2019 ini tumbuh 4,4%.

Baca Juga: Tingkatkan inklusi keuangan, Bank Mandiri sasar penabung usia muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi