KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ruas tol mengalami penyesuaian tarif, setidaknya ada 9 jalan tol yang tarifnya naik di Pulau Jawa. Meliputi, Jakarta Outer Ring Road/JORR (E1, E2, E3, W2U dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami), Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Semarang Seksi A,B,C, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Surabaya-Gempol. Menanggapi hal tersebut, Ketua umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengatakan, kenaikan tarif di sejumlah rus tol Trans Jawa akan semakin memberatkan ongkos operasional kendaraan logistik dan membuat truk logistik menghindari jalur tol. Menurutnya, sebelum tarifnya naik saja sudah banyak yang merasakan keberatan dengan tarif tol untuk angkutan logistik sehingga banyak yang melewati gerbang non tol. "Seharusnya pemerintah belum menaikkan tarif tol Trans Jawa, karena masih relatif baru digunakan dan sedang dalam masa pandemi yang berdampak pada ekonomi," ujar Zaldy kepada kontan.co.id, Senin (18/1).
ALI: Kenaikan tarif akan membuat truk logistik menghindari jalur tol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ruas tol mengalami penyesuaian tarif, setidaknya ada 9 jalan tol yang tarifnya naik di Pulau Jawa. Meliputi, Jakarta Outer Ring Road/JORR (E1, E2, E3, W2U dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami), Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Semarang Seksi A,B,C, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Surabaya-Gempol. Menanggapi hal tersebut, Ketua umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengatakan, kenaikan tarif di sejumlah rus tol Trans Jawa akan semakin memberatkan ongkos operasional kendaraan logistik dan membuat truk logistik menghindari jalur tol. Menurutnya, sebelum tarifnya naik saja sudah banyak yang merasakan keberatan dengan tarif tol untuk angkutan logistik sehingga banyak yang melewati gerbang non tol. "Seharusnya pemerintah belum menaikkan tarif tol Trans Jawa, karena masih relatif baru digunakan dan sedang dalam masa pandemi yang berdampak pada ekonomi," ujar Zaldy kepada kontan.co.id, Senin (18/1).