ALI: Perusahaan asing sasar investasi ke Kurir Ekspres



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Segmen transportasi dan logistik domestik potensinya masih cukup besar pada tahun depan. Apalagi bisnis logistik Indonesia diperkirakan tahun ini saja mencapai US$ 75,2 miliar, jumlah tersebut setara dengan gabungan pasar Malaysia, Thailand dan Taiwan. Mohamed Najib, Konsultan Keilmuan Transportasi dan Logistik Frost & Sullivan menyebut mulai banyak perusahaan berinvestasi di sektor logistik, khususnya last mile atau pengiriman ekspress. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di sektor e-commerce.

Baca Juga: Sri Mulyani: Indonesia bisa jadi pusat logistik "Banyak investasi di last mile, kalau kita lihat di e-commerce seperti Shopee dan Lazada kan dia mulai service own delivery sendiri," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12)? Zaldy Ilham Masita, Chairman Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyebut untuk logistik yang berkaitan ekspor-impor memang banyak didominasi perusahaan asing. Namun untuk logistik khusus untuk domestik sebanyak 80% dikuasai oleh perusahaan logistik dalam negeri. Dirinya memperkirakan tahun depan masih akan ada perusahaan asing yang akan masuk ke sektor logistik, namun akan lebih banyak ke segmen pengiriman ekspres. Menurutnya perusahaan-perusahaan asing tersebut operasinya tidak akan meluas hanya akan konsentrasi di beberapa kota saja. "Mereka biasanya masuk di kota-kota besar dulu, seperti perusahaan kurir dari Cina yang besar-besar kan sudah mulai buka di Indonesia karena memang potensinya besar," lanjutnya.

Baca Juga: Estika Tata Tiara (BEEF) targetkan pendapatan tumbuh lebih dari 50% di 2020


Alasan perusahaan asing tidak langsung merambah seluruh wilayah Indonesia karena biaya pengiriman yang efisien hanya terdapat di Pulau Jawa dengan ongkir US$ 0,65 - US$ 2,5 per kg dengan waktu 1-5 hari pengiriman. Apalagi dengan adanya Tol Trans Jawa juga berhasil memotong cost logistik cukup signifikan di Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini