KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia (AMKRI) menyatakan kekecewaan mendalam terhadap keputusan Menteri Keuangan yang memilih tidak menaikkan cukai rokok tahun depan. Selain itu, AMKRI juga kecewa menyaksikan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa justru melakukan kunjungan ke industri rokok. AMKRI menilai, sikap dari Purbaya itu sebagai bentuk keberpihakan yang keliru, dan tidak peka terhadap penderitaan jutaan masyarakat korban produk tembakau. Ketua AMKRI, Helena Liswardi, menegaskan bahwa langkah Menteri Keuangan mencerminkan sikap yang lebih melindungi kepentingan industri ketimbang kesehatan publik. Jika Purbaya berkunjung ke industri rokok, Helena menantang Purbaya untuk mengunjungi bangsal-bangsal rumah sakit, khususnya bangsal kanker paru, jantung dan stroke. “Kami para korban rokok ingin bertanya, setelah melihat industri rokok dan keuntungan besar para pengusaha tembakau, apakah Pak Menteri juga berani mengunjungi bangsal-bangsal rumah sakit yang penuh pasien kanker paru, jantung, dan stroke akibat rokok?” ujar Helena dalam siaran pers, Jumat (10/10).
Aliansi Masyarakat Korban Rokok Tantang Purbaya Berkunjung ke Bangsal Penyakit Paru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia (AMKRI) menyatakan kekecewaan mendalam terhadap keputusan Menteri Keuangan yang memilih tidak menaikkan cukai rokok tahun depan. Selain itu, AMKRI juga kecewa menyaksikan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa justru melakukan kunjungan ke industri rokok. AMKRI menilai, sikap dari Purbaya itu sebagai bentuk keberpihakan yang keliru, dan tidak peka terhadap penderitaan jutaan masyarakat korban produk tembakau. Ketua AMKRI, Helena Liswardi, menegaskan bahwa langkah Menteri Keuangan mencerminkan sikap yang lebih melindungi kepentingan industri ketimbang kesehatan publik. Jika Purbaya berkunjung ke industri rokok, Helena menantang Purbaya untuk mengunjungi bangsal-bangsal rumah sakit, khususnya bangsal kanker paru, jantung dan stroke. “Kami para korban rokok ingin bertanya, setelah melihat industri rokok dan keuntungan besar para pengusaha tembakau, apakah Pak Menteri juga berani mengunjungi bangsal-bangsal rumah sakit yang penuh pasien kanker paru, jantung, dan stroke akibat rokok?” ujar Helena dalam siaran pers, Jumat (10/10).
TAG: