Aliansi Nelayan protes kebijakan larangan cantrang



JAKARTA. Aliansi Nelayan Indonesia menuntut pemerintah untuk melakukan kajian soal cantrang. Menurut keterangan Rusdianto Samawa, kordinator lapangan Aliansi Nelayan Indonesia, cantrang dinilai bukanlah alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Cantrang merupakan alat tangkap yang telah dilestarikan turun-menurun.

Perkembangan zaman membuat teknologi semakin berkembang. Kini cantrang ditarik oleh mesin. Hal tersebut yang membuat cantrang dikategorikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Alasannya adalah panjang cantrang membuatnya terseret di dasar laut sehingga merusak biota laut dan ikan kecil yang tertangkap.

Rusdianto mempertanyakan pendapat pemerintah yang menyatakan penggunaan cantrang dengan panjang 600 kilometer (km). Panjang cantrang tersebut menurutnya hal yang mustahil. "600 km itu setara dengan jarak Jakarta ke Semarang," ujarnya, kepada KONTAN, Kamis (13/7).


Berbeda dengan pandangan pemerintah, Rusdianto menyatakan bahwa cantrang adalah alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Penggunaan cantrang tidak menyentuh dasar laut seperti trawls atau pukat. Meski ditarik mesin, cantrang diakui tidak menyentuh dasar laut. Panjang tali cantrang 50 meter (m) dengan tinggi 5-6 m.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto