Aliansi Rusia-Suriah mengklaim berhasil melemahkan teroris dalam sebulan terakhir



KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Prajurit gabungan aliansi Rusia-Suriah mengklaim telah berhasil menewaskan ratusan teroris di Suriah dalam serangkaian operasinya sejak 23 April lalu.

Juru bicara pasukan Rusia di Suriah pada hari Rabu (12/5) mengatakan bahwa operasi dilakukan dalam rangka untuk mencegah serangan teror terhadap militer dan warga sipil.

Dilansir dari TASS, sejak 23 April, sebanyak 228 anggota kelompok teroris telah tewas dan 44 lainnya ditangkap. Selain itu, sebanyak 20 kendaraan telah disita dan 6 lainnya berhasil dihancurkan.


Pasukan gabungan juga telah berhasil menghancurkan setidaknya 38 fasilitas dan membongkar 45 tempat persembunyian teroris di berbagai penjuru Suriah.

Baca Juga: Rudal Suriah meledak di dekat fasilitas nuklir Dimona, Israel balik serang

Dalam laporannya, pasukan Rusia dan Suriah juga telah menemukan 26 gudang senjata dengan lebih dari 21,5 ton amunisi dan 7 ton peralatan dan properti teroris lainnya.

"Berkat perencanaan yang terampil dari upaya pencarian dan pengintaian bersama, kelompok teroris telah menderita kerugian serius dalam hal tenaga kerja dan peralatan," ungkap juru bicara.

Melalui operasi sejak akhir April, pasukan teknik tentara Suriah memeriksa 2.530 kilometer jalan dan 865 bangunan. Upaya pembersihan ranjau juga dilakukan di tiga lokasi.

Bagi kedua pihak, "pembersihan" teroris dalam waktu sebulan terakhir telah cukup berhasil dilakukan jika melihat banyaknya jumlah korban tewas, hingga fasilitas dan senjata yang disita.

Wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Partai Oposisi Rusia di Suriah, Laksamana Muda Alexander Karpov, mengatakan bahwa kelompok teroris Suriah sengaja melakukan aksinya untuk membuat situasi Suriah tidak stabil jelang pemilihan presiden.

Karpov menjelaskan bahwa para teroris menjalani pelatihan di daerah di luar kendali pemerintah Suriah, termasuk zona Al Tanf, yang dikendalikan oleh militer AS.

Selanjutnya: Ketegangan dengan Barat memanas, Vladimir Putin tinjau kekuatan militer Rusia