Alibaba bakal terbitkan obligasi berdenominasi dolar AS senilai US$ 5 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa e-commerce asal China, Alibaba Group Holding Ltd berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 5 miliar pada pekan ini. Obligasi tersebut berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) bakal memiliki tenor 40 tahun. 

Dilansir Reuters, Rabu (3/2), seseorang yang mengetahui langsung rencana tersebut menjelaskan, penawaran untuk obligasi dolar AS ini rencananya dibuka pada Kamis (4/2). 

Investor pun masih menerka proyeksi dari penerbitan obligasi Alibaba di tengah memanasnya hubungan antara Jack Ma dengan pemerintah China. Seperti diketahui, pada bulan Oktober 2020, pendiri Alibaba, Jack Ma, dalam pidatonya mengkritik sistem peraturan di Negeri Tirai Bambu tersebut.  


Hal itu akhirnya memicu serangkaian peristiwa yang mengakibatkan penghentian pencatatan perdana saham Ant Group senilai US$ 37 miliar. Ant Group diketahui merupakan afiliasi dari Alibaba. 

Di sisi lain, kinerja Alibaba untuk kuartal III-2020 berhasil mengalahkan estimasi Wall Street. Total pendapatan Alibaba melesat 37% menjadi 221,1 miliar yuan, setara US$ 34,2 miliar. 

Baca Juga: Berkah pandemi, pendapatan Alibaba tumbuh 37% jadi 221,1 miliar yuan di kuartal III

“Mereka memantau pasar dengan sangat cermat dan mereka telah memilih untuk melakukannya sekarang. Alibaba, mereka akan menyelesaikannya. Kami sudah lama menunggu transaksi ini datang,” kata orang yang mengetahui langsung transaksi tersebut.

Penawaran global bond ini akan menjadi yang ketiga bagi Alibaba. Berdasarkan data Refinitiv, Alibaba sudah pernah menjual obligasi berdenominasi dolar AS senilai US$ 8 miliar pada tahun 2014 dan selanjutnya pada 2017 sebesar US$ 7 miliar.

Penawaran terbaru akan memiliki tenor hingga 40 tahun. Pada lembar persyaratan menunjukkan, penambahan itu diharapkan untuk memasukkan nota keberlanjutan yang jatuh tempo pada 2041.

Citigroup, Credit Suisse, Morgan Stanley, JPMorgan dan China International Capital Corporation bertindak sebagai joint bookrunners untuk obligasi ini. 

Alibaba mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hasil obligasi akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek yang berkaitan dengan bangunan hijau, respon terhadap krisis COVID-19, energi terbarukan, ekonomi, dan desain.

Selanjutnya: Dubai akan memulai vaksinasi COVID-19 produksi Oxford-AstraZeneca

Editor: Anna Suci Perwitasari