NEW YORK. Teka-teki penawaran saham baru (IPO) Alibaba Group Holding Ltd semakin benderang. Akhirnya, raksasa e-commerce China ini memilih New York Stock Exchange (NYSE) sebagai tuan rumah perhelatan IPO. Mengutip keterbukaan Alibaba kepada otoritas bursa Amerika Serikat (SEC), IPO akan menggunakan ticker saham "BABA"' ketika melantai di NYSE. Rumor Alibaba berlabuh di bursa AS sudah berembus sejak pertengahan tahun lalu. Sorotan investor adalah nilai IPO yang diperkirakan bakal mengukir rekor baru di Wall Street. Kendati belum merilis resmi besaran saham yang bakal dijual ke publik, nilai IPO Alibaba diperkirakan menembus US$ 16 miliar atau melampaui IPO Facebook Inc. Pilihan Alibaba berlabuh di NYSE semakin menenggelamkan popularitas bursa saham teknologi Nasdaq. “Momentum pasar kini kembali memihak NYSE,” ujar Richard Repetto, Analis Sandler O’Neill & Partners LP seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/6).
Alibaba berlabuh di NYSE
NEW YORK. Teka-teki penawaran saham baru (IPO) Alibaba Group Holding Ltd semakin benderang. Akhirnya, raksasa e-commerce China ini memilih New York Stock Exchange (NYSE) sebagai tuan rumah perhelatan IPO. Mengutip keterbukaan Alibaba kepada otoritas bursa Amerika Serikat (SEC), IPO akan menggunakan ticker saham "BABA"' ketika melantai di NYSE. Rumor Alibaba berlabuh di bursa AS sudah berembus sejak pertengahan tahun lalu. Sorotan investor adalah nilai IPO yang diperkirakan bakal mengukir rekor baru di Wall Street. Kendati belum merilis resmi besaran saham yang bakal dijual ke publik, nilai IPO Alibaba diperkirakan menembus US$ 16 miliar atau melampaui IPO Facebook Inc. Pilihan Alibaba berlabuh di NYSE semakin menenggelamkan popularitas bursa saham teknologi Nasdaq. “Momentum pasar kini kembali memihak NYSE,” ujar Richard Repetto, Analis Sandler O’Neill & Partners LP seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/6).