Alibaba Cloud kembali berinvestasi di Indonesia dengan hadirkan data center kedua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba Cloud meluncurkan data center keduanya di Indonesia. Peluncuran pusat data tersebut guna menambah kapasitas dan menjawab tingginya permintaan pelanggannya.

Leon Chen, General Manager of Singapore and Indonesia Alibaba Cloud menyebutkan bahwa dengan kedua data center tersebut akan menyediakan kapasitas yang lebih tinggi dan kemampuan disaster recovery yang lebih kuat. Sehingga memungkinkan pelanggan untuk melakukan mission-critical workload di berbagai zona dan mengganti zona dalam hitungan detik.

Dengan peluncuran ini, Alibaba Cloud sekarang memiliki 55 availability zone yang tersebar di 19 wilayah di seluruh dunia. "Dengan konektivitas yang lebih baik dan komunitas digital yang berkembang pesat, Indonesia menghadirkan peluang besar bagi perusahaan lokal dan global," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/1).


Menurutnya pula, dibukanya pusat data kedua juga lantaran Indonesia memiliki banyak talenta muda yang sukses sehingga diharapkan dapat mengembangkan ekosistem di Indonesia dengan menjadi lokal partner perusahaan.

Namun sayang, ia enggan membeberkan nilai investasi yang ditanamkan untuk data center keduanya di Indonesia tersebut. "Investasinya tidak bisa kami berikan, tetapi ini menjadi bukti kami akan terus berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Bersamaan dengan peresmian data center kedua, Alibaba Cloud juga meluncurkan Program Internet Champion Global Accelerator. Dari program tersebut pula diharapkan dapat semakin mengembangkan dan mengasah kemampuan talenta-talenta muda Indonesia secara lebih mendalam melalui pelatihan, bimbingan, dan peluang modal ventura kepada perusahaan-perusahaan dan para profesional.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan dengan program tersebut diharapkan dapat membantu mewujudkan visi "Go Digital 2020". "Target kami adalah untuk mendorong decacorn dan unicorn baru, mempercepat penumbuhan setidaknya 1.000 perusahaan rintisan, dan membantu minimal 8 juta orang di industri pertanian dan perikanan tradisional, serta UKM untuk go digital," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi