Alibaba dan Line berlabuh di bursa Amerika



TOKYO/BEIJING. Dua raksasa perusahaan internet Asia bakal berlabuh di bursa saham Amerika Serikat (AS). Mereka adalah Alibaba Group Holding Ltd dan Line Corp. Sumber The Wall Street Journal berbisik, Jack Ma, Pendiri sekaligus Ketua Komisaris Alibaba Group telah memutuskan akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) setelah 1 September mendatang.

"Jack Ma dan penjamin emisi khawatir tidak bisa merampungkan IPO jika dipaksa di akhir Juli ini," ujar sumber itu, kemarin. IPO Alibaba ditunggu-tunggu investor AS karena nilai IPO yang diperkirakan bakal mengukir rekor baru di Wall Street atau sebesar US$ 20 miliar.

Rencananya, Alibaba menggunakan ticker saham "BABA"' dan melantai di buNew York Stock Exchange (NYSE). Tidak cuma kedatangan Alibaba, bursa AS juga menarik perhatian Line Corp. Ini adalah perusahaan pemilik social media LINE. Sumber Reuters bilang, Line berencana listing di bursa AS dengan alasan ekspansi global.


Kemarin, Line telah memulai proses IPO di bursa Tokyo Stock Exchange (TYO). Dus, Line berencana dual listing. "Pilihannya adalah dual listing atau hanya melantai di bursa AS karena dual listing memecah likuditas saham sekaligus beban bertambah," ujar sumber Reuters. 

Sumber Reuters lain mengatakan, Line telah memasukkan berkas IPO ke otoritas bursa pada pekan lalu. Dalam berkas itu, Line mengincar dana segar sebesar ¥ 1 triliun hingga ¥ 2 triliun atau setara US$ 10 miliar-US$ 20 miliar.

Yang bakal bertindak sebgai penjamin emisi IPO Line adalah Nomura Holdings Inc dan Morgan Stanley. Valuasi Line diperkirakan tembus US$ 20 miliar. Saat ini, aplikasi pesan instan LINE telah diunduh lebih dari 480 juta kali, melesat 140% dibandingkan tahun lalu.

Aplikasi Line populer di Jepang, kendati perusahaan induk Line berbasis di Korea Selatan. Pengguna Line lebih dari 300 juta di seluruh dunia. Di Jepang, Line digunakan oleh 50 juta pengguna.

Editor: Dessy Rosalina