KONTAN.CO.ID - BEIJING. Alibaba Group Holding Ltd telah menyiapkan strategi bisnis tahun depan. Perusahaan konglomerasi ini akan fokus mengembangkan bisnis internasionalnya dan menggarap pasar e-commerce di pedesaan China yang kurang terlayani yang nilainya mencapai sekitar 15 triliun yuan atau sekitar US$ 2,4 triliun. Alibaba telah meluncurkan cetak biru dalam mengejar fokus bisnisnya tersebut setelah untuk kembali pulih dari dampak gejolak politik dan ekonomi di China. Chief Executive Officer Daniel Zhang dan jajaran manajemen Alibaba dalam konferensi investor tahunan perusahaan yang dilaksanakan pada Jumat (17/12) mengidentifikasi bisnis luar negeri, kota-kota yang lebih miskin, dan teknologi cloud di antara pendorong pertumbuhan utama perusahaan di tahun-tahun mendatang. Fokus tersebut merupakan jawaban Alibaba untuk menghadapi persaingan, mengurangi pengeluaran konsumen dan kampanye Xi Jinping untuk mengurangi pengaruh yang berkembang dari raksasa internet mulai dari Alibaba hingga Tencent Holdings Ltd.
Alibaba Fokus Kembangkan Bisnis Internasional dan E-commerce Pedesaan China
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Alibaba Group Holding Ltd telah menyiapkan strategi bisnis tahun depan. Perusahaan konglomerasi ini akan fokus mengembangkan bisnis internasionalnya dan menggarap pasar e-commerce di pedesaan China yang kurang terlayani yang nilainya mencapai sekitar 15 triliun yuan atau sekitar US$ 2,4 triliun. Alibaba telah meluncurkan cetak biru dalam mengejar fokus bisnisnya tersebut setelah untuk kembali pulih dari dampak gejolak politik dan ekonomi di China. Chief Executive Officer Daniel Zhang dan jajaran manajemen Alibaba dalam konferensi investor tahunan perusahaan yang dilaksanakan pada Jumat (17/12) mengidentifikasi bisnis luar negeri, kota-kota yang lebih miskin, dan teknologi cloud di antara pendorong pertumbuhan utama perusahaan di tahun-tahun mendatang. Fokus tersebut merupakan jawaban Alibaba untuk menghadapi persaingan, mengurangi pengeluaran konsumen dan kampanye Xi Jinping untuk mengurangi pengaruh yang berkembang dari raksasa internet mulai dari Alibaba hingga Tencent Holdings Ltd.