Alibaba Group Investasi US$ 200 Juta di Snapchat



NEW YORK. Sejak melantai di bursa, perusahaan e-commerce terbesar di China, Alibaba Group Holding terus membesarkan bisnis dan menumpuk pundi kekayaan. Paling anyar, Alibaba berencana untuk berinvestasi di Snapchat, sebuah aplikasi berbagi foto.

Alibaba akan menanamkan modal senilai US$ 200 juta di Snapchat. Investasi ini menghasilkan nilai valuasi perusahaan di kisaran US$ 15 miliar. Ini akan membuat Snapchat sebagai salah perusahaan startup teratas mengekor Uber Technologies Inc.  

Dalam diskusi bulan lalu, Snapchat yang berbasis di Los Angeles tengah mencari dana segar hingga US$ 500 juta. Sehingga, valuasi perusahaan diperkirakan meningkat menjadi US$ 19 miliar.  


Alibaba dikabarkan akan mengucurkan modal di luar putaran pendanaan tersebut. Namun, Alibaba menolak untuk mengomentari soal pendanaan tersebut. Begitupun juga dengan Snapchat yang masih bungkam soal pencarian dana. "Kami terkenal karena tidak berbicara masa depan," ujar Chief Executive Officer Snapchat Evan Spiegel seperti dilansir Bloomberg. 

Snapchat dikembangkan oleh dua anak muda yakni Evan Spiegel dan Bobby Murphy. Keduanya bertemu di Standford University pada tahun 2009. Tiga tahun setelahnya, pada September 2011, Snapchat meluncur di AppStore. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa berfoto seaneh dan selucu mungkin serta kemudian membagi dengan orang lain tanpa harus menyimpan foto di handphone.

Dalam sekejap, pengguna Snapchat cukup banyak terutama di kalangan remaja. Aplikasi ini telah mengirim 700 juta snap foto dan membagi lebih dari 500 juta cerita saban hari. Makanya, banyak investor mulai menawar Snapchat. Tak terkecuali tawaran akuisisi dari Facebook Inc pada tahun 2013 senilai US$ 3 miliar. Namun, penawaran menarik ini ditolak oleh Snapchat. 

Sepanjang tahun lalu, Snapchat berhasil mengumpulkan 23 investor dengan nilai valuasi mencapai US$ 10 miliar. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 200 miliar dan sejumlah besar uang tunai, Alibaba telah berinvestasi besar-besaran di luar negeri. 

Perusahaan yang dipimpin oleh Jack Ma tersebut terus mengembangkan bisnis e-commerce dengan kemajuan teknologi smartphone.  Selain Snapchat, beberapa penawaran Alibaba adalah investasi senilai US$ 215 juta di Tango, aplikasi chat. 

Lalu, Alibaba juga ikut menanam investasi di Lyft, aplikasi berbagi. Salah satu sumber internal menyebutkan, berbisnis di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu strategi Alibaba menjadi pemain nomor satu dunia. 

Editor: Yudho Winarto