MOMSMONEY.ID - Perusahaan e-commerce dan teknoklogi, Alibaba menayangkan secara perdana film pendek berjudul
To The Greatness of HER. Film berdurasi 8 menit ini didedikasikan untuk untuk evolusi kesetaraan gender yang terjadi selama 100 tahun terakhir sejak abad ke-19. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) berbasis Cloud dari Alibaba, foto-foto bersejarah terkait prestasi atlet perempuan dari Olimpiade masa lalu diwarnai dan direstorasi untuk ditampilkan dalam film pendek tersebut.
Serta, dipamerkan di Alibaba Evening pada 24 Juli di Paris menjelang Olimpiade Paris 2024. "
To the Greatness of HER menunjukkan pencapaian besar para perempuan dalam olahraga sepanjang sejarah," ujar Thomas Bach, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7). "Apresiasi setinggi-tingginya kepada Alibaba yang telah menggunakan teknologi berbasis AI untuk membuat prestasi para perempuan di bidang olahraga ini bersinar melalui spektrum warna yang penuh," katanya. Dia menyebutkan, hal yang penting lainnya adalah, film ini memberikan kesempatan untuk mereflekstikan salah satu prioitas terpenting dalam komunitas olimpiade, yakni memberdayakan perempuan. "Kesetaraan gender adalah upaya bersama, seperti layaknya olahraga tim. Kita semua memiliki peranan penting dan kita semua harus memimpin dengan memberi contoh," sebut Batch. Baca Juga:
Atasi Brain Drain, Jobstreet by Seek Bagi Cara Pertahankan & Menarik Pekerja Terbaik "Melalui film ini, Alibaba sudah memimpin dengan memberi contoh dan menggunakan keahlian teknologinya untuk menyoroti topik penting ini," tambah dia. Komitmen IOC terhadap kesetaraan gender pun terlihat dari peningkatan paritisipasi atlet perempuan yang signifikan. Pada Paris 1900, partisipasi atlet berempuang sebesar 2,2%, menjadi 4,4% di 1924, dan menjadi 50% di Olimpiade Paris 2024. Ini menjadi kali pertama IOC mendistribusikan kuota secara merata antara atlet perempuan dan laki-laki. Dalam film pendek berjudul
To the Greatness of HER, ditampilkan tiga atlet perempuan terkemuka, Zhang Shan dari Cina, Kathrine Switzer dari Amerika Serikat, dan Suzanne Lenglen dari Prancis. Film pendek ini tayang perdana di Alibaba Evening, dan menggunakan teknologi AI berbasis
cloud untuk memulihkan foto-foto lama dari arsip sejarah melalui langkah-langkah penting dari pemrosesan kejernihan. Ini untuk meningkatkan resolusi gambar dan mewarnai gaambar hitam putih dengan warna-warna cerah menggunakan model AI yang canggih. Chris Tung, President of Alibaba Group, Strategic Development pun mengungkapkan rasa bangganya dapat bekerja sama dengan IOC untuk mendukung inklusivitas dan kesetaraan. "Dengan menggunakan AI berbasis cloud untuk memperdalam pemahaman kita tentang masa lalu dan memperlihatkan prestasi atlet perempuan, kegiatan ini adalah contoh yang sangat baik untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mempromosikan nilai-nilai yang penting untuk kita," ujarnya.
Baca Juga: 5 Tips Olahraga saat Cuaca Dingin biar Tetap Aman Alibaba Group berkomitmen untuk menumbuhkan budaya yang menghargai keragaman, kesetaraan, dan inklusifitas bagi para karyawan untuk tumbuh, menciptakan hasil baik, dan mendapatkan dukungan, serta perhatian. Di Alibaba, perempuan mencakup 47,2% dari total karyawan. Inovasi dan kepemimpinan perempuan memainkan peran yang semakin penting dalam pengembangan perusahaan, dengan 41,4% manajemen dan 30% dewan direksi Alibaba Group adalah perempuan. Bukan hanya lewat film pendek ini, Alibaba Cloud dan IOC pun bermitra untuk Menghidupkan Kembali Momen Bersejarah Paris 1924. Melalui
deep learning model Alibaba Cloud, rekaman arsip Olimpiade terpilih dari Paris 1924 telah dipulihkan dan diwarnai untuk memberikan kesan baru pada momen-momen bersejarah dan memberikan kesempatan para penonton untuk sepenuhnya merasakan kembali sejarah penting Olimpiade melalui inovasi AI.
Untuk menghidupkan kembali momen-momen Olimpiade yang dinamis dari satu abad yang lalu, Alibaba Cloud memanfaatkan teknologi deteksi dan koreksi ketidaksempurnaan miliknya untuk film hitam putih dan model pemulihan video yang canggih. Langkah itu untuk menghilangkan ketidaksempurnaan video, mengurangi kebisingan, dan meningkatkan resolusi. Teknologi tersebut juga menerapkan model pewarnaan video canggih untuk memastikan penempatan warna yang tepat dan untuk memperluas pewarnaan dari frame utama yang dipilih ke seluruh rekaman sehingga dapat mencapai konsistensi dan kecerahan di seluruh segmen video. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Lidya Yuniartha