JAKARTA. PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif) akan melakukan ekspansi pembiayaan ke sektor properti melalui skema KPR. Segmen KPR yang akan dirambah meliputi pasar yang tidak dilirik bank. "Kami akan memulai Produk KPR dengan strategi yang cukup prudent, yaitu sebagai produk yang akan melengkapi produk-produk kami sebelumnya, fokus pada existing customer yang ada serta akan menyasar segmen yang tidak berhadapan langsung dengan segmen KPR mitra bank kami," ungkap Direktur Sales & Marketing Alif, Arief Indra Nurhari, Kamis (27/8). Untuk sementara, lanjut Indra, sampai dua tahun ke depan, kontribusi sales dari produk KPR ALIF masih akan di sekitar 3%-5% dari total sales. "Tidak lebih dari 5%. Memang pasar properti lagi lesu. Tetapi KPR yang lesu di segmen menengah atas. Kita ambil yang tidak banyak di incar bank. KPR kita buka pembiayaan sampai Rp 1 miliar," jelas Indra. Dengan melakukan ekspansi pembiayaan, pihaknya telah mengantisipasi dampaknya pada kualitas aktiva. Presiden Direktur Alif Finance, Iman Pribadi menegaskan pihaknya menerapkan strategi penjualan yang didukung dengan manajemen risiko yang ketat. "Kita terus lakukan perbaikan aktiva. Pada Semester 1-2015, berhasil menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) pembiayaan ritel menjadi 4,1%. Akhir tahun kita harapkan bisa turun jadi 2,5% -3%," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Alif Finance berencana garap pembiayaan KPR
JAKARTA. PT Al Ijarah Indonesia Finance (Alif) akan melakukan ekspansi pembiayaan ke sektor properti melalui skema KPR. Segmen KPR yang akan dirambah meliputi pasar yang tidak dilirik bank. "Kami akan memulai Produk KPR dengan strategi yang cukup prudent, yaitu sebagai produk yang akan melengkapi produk-produk kami sebelumnya, fokus pada existing customer yang ada serta akan menyasar segmen yang tidak berhadapan langsung dengan segmen KPR mitra bank kami," ungkap Direktur Sales & Marketing Alif, Arief Indra Nurhari, Kamis (27/8). Untuk sementara, lanjut Indra, sampai dua tahun ke depan, kontribusi sales dari produk KPR ALIF masih akan di sekitar 3%-5% dari total sales. "Tidak lebih dari 5%. Memang pasar properti lagi lesu. Tetapi KPR yang lesu di segmen menengah atas. Kita ambil yang tidak banyak di incar bank. KPR kita buka pembiayaan sampai Rp 1 miliar," jelas Indra. Dengan melakukan ekspansi pembiayaan, pihaknya telah mengantisipasi dampaknya pada kualitas aktiva. Presiden Direktur Alif Finance, Iman Pribadi menegaskan pihaknya menerapkan strategi penjualan yang didukung dengan manajemen risiko yang ketat. "Kita terus lakukan perbaikan aktiva. Pada Semester 1-2015, berhasil menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) pembiayaan ritel menjadi 4,1%. Akhir tahun kita harapkan bisa turun jadi 2,5% -3%," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News