Alihkan pabrik, MLBI ingin genjot minuman ringan



JAKARTA. Pengalihan operasional pabrik minuman non-alkohol milik PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) kepada anak usahanya, PT Tirta Prima Indonesia, dinilai analis sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penjualan di lini bisnis selain alkohol.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji mengatakan, kebijakan ini diharapkan bisa semakin menggenjot kinerja penjualan minuman non-alkohol ke depan. "Sebab berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2017 lalu, penjualan minuman non-alkohol turun di atas 7,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Nafan kepada KONTAN, Selasa (11/7).

Perusahaan  mencatat penjualan dari minuman non-alkohol sebesar Rp 88,18 miliar pada kuartal I-2017. Angka ini menurun 7,65% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara, penjualan minuman beralkohol di Q1 2017 naik sebesar 13,8% menjadi Rp 810,77 miliar.


Pengalihan produksi ini juga ada hubungannya dengan aturan penjualan minuman beralkohol yang semakin diperketat di Indonesia. "Langkah ini diambil sebagai mitigasi risiko untuk memperkuat struktur fundamental perusahaan ke depannya," papar Nafan.

Di sisi lain, kesadaran untuk mengkonsumsi produk-produk halal di tengah masyarakat muslim juga turut mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mengalihkan operasi pabrik minuman ringan mereka ke anak usahanya.

"Bisnis minuman non-alkohol ini dilihat MLBI sangat prospektif, terutama bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas menganut agama Islam," ujar Nafan. Mereka mengharapkan dengan adanya pengalihan produksi ini, perusahaan mampu untuk semakin meningkatkan kinerja.

Meski begitu, MLBI akan tetap mempertahankan lini bisnis produksi dan distribusi minuman beralkohol sambil meningkatkan penjualan minuman non-alkohol.

Menurut Nafan, pendapatan MLBI tahun 2017 diproyeksikan meningkat 9% menjadi Rp 3,6 triliun. Laba tahun ini diprediksi meningkat sebesar 22% menjadi Rp 1,2 triliun. Fundamental perusahaan yang baik membuatnya yakin akan outlook perusahaan pada tahun ini. Ia merekomendasikan untuk akumulasi beli dengan target harga di level Rp 13.225.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini