KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana asing masih masuk ke pasar saham Tanah Air di pekan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Melansir RTI, Selasa (13/2), asing mencatat aksi beli bersih alias
net buy senilai Rp 5,32 triliun di pasar reguler dalam sepekan. Aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia tercatat mencapai Rp 10,03 triliun sejak awal tahun 2024. Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Yanuar Hardy melihat, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) secara historis cenderung turun sebelum gelaran pemilu.
“Dalam beberapa tahun pemilu sebelumnya, seperti tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019, IHSG cenderung turun sebelum pemilu. Investor baru lebih percaya diri untuk masuk kembali setelah mulai adanya kejelasan hasil pemilu,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (13/2)
Baca Juga: Net Buy Asing Tembus Rp 1,23 Triliun Saat IHSG Tumbang 1,20% ke 7.209, Selasa (13/2) Menurut Robertus, tren tersebut masih akan berlanjut di tahun ini. Sebab, masih tingginya volatilitas dan ada kemungkinan untuk pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua di bulan Juni. “Hingga saat itu, masih ada kemungkinan IHSG bergerak mendatar cenderung turun,” ungkap Robertus. Setelahnya, pergerakan IHSG baru akan membaik di semester II 2024. Hal ini disebabkan oleh sudah mulai jelasnya hasil pemilu dan Bank Indonesia (BI) yang sudah menurunkan suku bunga. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani melihat, aliran dana asing di seluruh pasar masuk sebesar Rp 8,3 triliun pada bulan Januari 2024 dan aliran dana asing masuk Rp 6,12 triliun per 12 Februari 2024. Sehingga, aliran dana asing di seluruh pasar secara
year to date (YtD) tercatat sebesar Rp 14,45 triliun. “Ekspektasinya untuk tahun ini investor asing akan mencetak
net buy di pasar saham domestik, karena prospeknya bagus di tengah gelaran pemilu,” ujar Arjun kepada Kontan.co.id, Selasa (13/2).
Baca Juga: Meski Ada Pemilu, Dana Asing Masih Mengalir Deras ke Pasar Saham Berdasarkan data RTI, empat perbankan besar menjadi saham yang paling diincar asing dalam sepekan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) dibeli asing sebesar Rp 1,5 triliun dalam sepekan. Lalu, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) dibeli asing sebesar Rp 1,5 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) dibeli asing Rp 650,1 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) Rp 419,2 miliar.
Menurut Arjun, hal itu disebabkan karena sektor keuangan memang paling prospektif saat ini, apalagi
outlook perbankan
big four Tanah Air sangat positif. Hal itu disebabkan fundamental keempat saham itu yang kuat serta ekspektasi pertumbuhan kredit tahun ini yang tinggi. “Selain itu valuasi mereka masih menarik, karena masih
undervalued atau
fair valued. Hal ini mendorong minat investor asing ke emiten-emiten tersebut,” ungkapnya. Arjun melihat, sektor perbankan, telekomunikasi, konsumen pergerakannya positif dan menarik di tahun pemilu ini. “Setelah pemilu, aliran dana asing juga masih akan positif, karena prospek saham-saham di Tanah Air masih bagus di tahun ini,” tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati