Aliran kredit bank tumbuh dua digit



JAKARTA. Akhirnya, industri perbankan mencetak pertumbuhan penyaluran kredit dua digit menjelang akhir semester I-2017. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sektor kredit infrastruktur dan manufaktur menjadi penopang pertumbuhan kredit perbankan yang mencapai 10,39% per akhir Mei 2017.

Pertumbuhan kredit di bulan Mei tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan kredit sebesar 9,3% per April 2017.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, kelompok bank BUMN turut mendorong pertumbuhan kredit pada bulan Mei 2017. Bank berplat merah mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14%. "Kami memprediksi pertumbuhan kredit akan mencapai 12% di akhir tahun 2017," kata Muliaman, Senin (12/6).


Kenaikan penyaluran kredit ini belum menyusutkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Regulator perbankan mencatat, rasio NPL masih di atas 3% per Mei 2017 namun lebih baik dibandingkan posisi 3,11% di Mei 2016. NPL turun tipis karena pertumbuhan kredit sedikit naik dan ada restrukturisasi kredit.

Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta menyampaikan, realisasi penyaluran kredit semakin membaik setiap bulan. BNI memprediksi kredit akan tumbuh 16%-18% sampai semester I 2017. Proyeksi tersebut jauh di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan di pertengahan tahun.

BNI mencatat penyaluran kredit senilai Rp 370,34 triliun per April 2017. Penyumbang pertumbuhan kredit BNI terutama dari sektor perdagangan, restoran hotel dan jasa dunia usaha. Selain itu, sebagian pertumbuhan kredit mengalir ke sektor listrik gas dan air.

 Tidak merevisi

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, pihaknya mencatat pertumbuhan kredit dua digit atau sekitar 10%-15% per Mei 2017.

Ke depan, kondisi ekonomi akan lebih positif sehingga bisa mendukung target kredit OCBC NISP di tahun ini. Penyaluran kredit bank ini sempat melambat di kuartal I-2017 karena minim permintaan kredit dari para debitur.

Parwati bilang, OCBC NISP tidak berencana merevisi target kredit di semester II. Bank milik investor Singapura ini tetap memasang target pertumbuhan kredit 10%-15% di tahun ini dengan fokus penyaluran kredit ritel dan korporasi. Bank ini mencatat realisasi kredit sebesar Rp 94,31 triliun hingga April 2017.

Sementara, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Adi Setianto menuturkan, BTN mendapat banyak permintaan kredit konstruksi untuk pembangunan apartemen. "Kami memperkirakan kredit tumbuh sekitar 20%-21% di Juni 2017," ujarnya.

BTN menargetkan kredit tumbuh 24% secara year on year di akhir tahun 2017. Target tersebut di atas rata-rata pasar. Kontribusi terbesar masih dari segmen kredit pemilikan rumah (KPR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini