KONTAN.CO.ID - Mengawali pekan pekan ini, harga bitcoin hampir menyentuh US$ 70.000 pada Senin (21/10) pagi. Ini terjadi menyusul sentimen positif pasca masuknya aliran dana ETF BTC spot yang hampir mencapai US$ 2,4 miliar selama sepekan terakhir. Mengutip Coinmarketcap, harga bitcoin pada pukul 8.20 wib sempat bertengger pada level US$ 69.408,01. Namun menjelang siang, aset kripto ini berbalik melemah. Pada pukul 14.45 wib harganya turun menjadi US$ 68.609,97. Menurut catatan Bloomberg, sepekan terakhir hingga 18 Oktober, ETF Bitcoin telah memikat hampir US$ 2,4 miliar arus masuk bersih. Pasar semakin optimis terhadap aturan kripto AS akan menjadi lebih ramah setelah pemilihan presiden 5 November.
Baca Juga: Bitcoin Mencapai Puncak Tertinggi dalam Tiga Bulan Terakhir, Apa Faktor Penyebabnya? Calon dari Partai Republik Donald Trump secara terbuka mendukung kripto, sehingga Bitcoin dianggap sebagai perdagangan Trump. Sementara saingannya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, telah berjanji untuk mendukung kerangka regulasi bagi industri tersebut. Hal itu kontras dengan tindakan keras terhadap sektor tersebut di bawah pemerintahan Biden. David Lawant, Kepala Penelitian di broker utama kripto FalconX mengatakan dua tren pasar utama adalah pemilihan umum dan lingkungan ekonomi makro global. Volatilitas harga kedepan akan terpusat pada di sekitar hari pemilihan dan agak tenang menjelang hari pemilihan dan beberapa waktu setelahnya. Dalam sepekan kemarin, bitcoin mencatatkan kenaikan hampir 10%. Ini merupakan kinerja mingguan terbaik mata uang kripto tersebut dalam lebih dari sebulan. Permintaan ETF membantu token tersebut mencapai rekor tertinggi US$ 73.798 pada bulan Maret. Reli mereda dan Bitcoin terakhir diperdagangkan di atas $70.000 pada bulan Juni. Baca Juga: Bitcoin Naik 18.445,17% dalam 10 Tahun, Beikut Peluang dan Tantangan Aset Kripto